Banten Hits – Kapal Motor Penumpang (KMP) Mufidah yang bertolak dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung menuju Pelabuhan Merak, mengalami mati mesin (block out) di perairan Selat Sunda, Senin (18/5/2015) sekitar pukul 06.35 WIB.
Wartawan Banten Hits Iyus Lesmana melaporkan, KMP Mufidah yang mengalami mati mesin terkatung-katung di laut selama 12 jam. Dalam peristiwa tersebut seorang penumpang, Abu Jamin Yusuf (59) asal Palembang, tewas diduga akibat serangan jantung.
KMP Mufidah diketahui bertolak dari Pelabuhan Bakahueni, Lampung, Minggu (17/5/2015) sekira pukul 22.00 WIB dan mengalami mati mesin di perairan Pulau Sangiang, Selat Sunda, Senin (18/5/2013) sekitar pukul 06.35 WIB.
“Saya memang mendapat laporan (KMP Mufidah mengalami mati mesin), tapi saya tidak tahu secara detail apa penyebabnya. Silakan langsung (hubungi) saja ke Subagyo, Kacab PT Jembatan Laut Ferry,” kata Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Bakahueni, Sunaryo saat ditemui di Pelabuhan Merak, Senin (18/5/2015).
PT Jembatan Laut merupakan pemilik KMP Mufidah yang mengalami mati mesin.
Menurut Sunaryo, setalah mendapatkan laporan KMP Mufidah yang terkatung-katung di lautan, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pihak yang terkait untuk melakukan evakuasi kapal ke pelabuhan terdekat.
“Kami langsung memanggil kapal tug boat dari Pelabuhan Merak untuk melakukan evakuasi KMP Mufidah. Setelah berhasil ditarik, akhirnya kapal Mufidah bersandar di Dermaga 1 Pelabuhan Bakauheni untuk dilakukan pembongkaran,” jelasnya.(Rus)
 Mufidah yang bertolak dari Pelabuhan Bakauheni, Lampung menuju Pelabuhan Merak, mengalami mati mesin (block out) di perairan Selat Sunda, Senin (18/5/2015) sekitar pukul 06.35 WIB.){kind=link}