Banten Hits – Hingga kini, pembangunan Shelter Tsunami yang berfungsi sebagai tempat evakuasi sementara jika terjadi bencana tsunami di Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang belum kelar. Bahkan pembangunan yang digarap sejak Mei 2014 tersebut masih tampak acak-acakan.
Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Banten Toni Fathoni Mukson mengatakan, berdasarkan hasil kunjungan komisinya, pembangunan baru mencapai 90 persen. Konstruksi yang ada menurutnya sudah benar, tapi belum rapi.
“Bahkan atap bangunan juga belum diplester,” ungkapnya melalui sambungan telepon genggam kepada Banten Hits, Senin (25/05/2015).
Selain itu keramik lantai dan ruang perkantoran untuk operator juga belum rapih, dan bisa dibilang masih acak-acakan. Bukan itu saja, sistem drainasenya juga belum dibuat, sehingga menjadi penyebab banjir di jalanan.
Toni mengatakan, saat berkunjung komisi IV didampingi Perwakilan Balai Besar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Melalui balai tersebut DPRD meminta pemborong untuk segera menyelesaikannya.
“Jangan sampai terbengkalai,” ungkapnya.
Bangunan dengan anggaran dari APBN tahun anggaran 2014 sebesar lebih dari Rp 23 miliar tersebut, direncanakan selesai pada September 2015 mendatang.
Toni juga menyoroti keamanan bangunan tersebut, karena masyarakat bisa keluar masuk bangunan tanpa ada penjagaan dari pihak pengembang. Anak-anak di wilayah tersebut bebas naik turun dan bermain di sana, padahal hal tersebut membahayakan, karena bangunan belum selesai.
“Resiko terburuk bisa terjadi sebagi tempat untuk berbuat kejahatan, semua sudah kita sampaikan, sebelum serah terima dan peresmian harus ditutup,” jelasnya. (Uud)
