Banten Hits.com – Dari total 900 pegawai yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Adjidarmo Rangkasbitung, tercatat sekitar 76 persen merupakan Tenaga Kerja Sukarela (TKS), 50 diantaranya merupakan tenaga perawat dan bidan. Namun, pihak RSUD mengaku dari total TKS tersebut banyak TKS yang merupakan titipan.
“Saya bukan mau menyinggung siapa-siapa, tapi kalau bicara buka-bukaan, saya akan sampaikan bahwa banyak TKS titipin. Dan di lapangan yang terjadi adalah dan menjadi keluhan pasien, TKS titipan ini yang sering menimbulkan masalah,” ungkap drg Meutia Elda, Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr Adjidarmo Rangkasbitung, saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi III DPRD Lebak, di Rangkasbitung, Senin (25/5/2015).
Saat ditanya dr Juwita Wulandari, salah satu anggota Komisi III DPRD Lebak ihwal banyaknya TKS tersebut terutama mengenai darimana sumber anggaran untuk memberikan honor kapada TKS tersebut, Meutia, tidak bisa menjelaskan secara rinci.
“Kalau Tenaga Kerja Kontrak (TKK) kan jelas SK nya Bupati dan alokasi honornya dari APBD, sedangkan kalau TKS ini kan SK nya dari Dirut, yang jadi pertanyaan itu dari mana anggarannya? Apalagi melihat jumlah TKS yang lebih dari 67 persen itu,” tanya Juwita.
Tidak bisa merinci terlalu jelas, Meutia, hanya mengatakan bahwa anggaran untuk para TKS berasal dari honorarium.
“Saya hanya tau itu masuk dalam belanja langsung, tapi untuk rinci dan jelasnya nanti akan saya lampirkan dan berikan,” sambung Meutia.
Sementara itu, anggota Komisi III lainnya, Iyang, meminta dengan tegas agar RSUD harus berani menolak TKS-TKS titipan tersebut jika tak mampu menjalankan tugas dan memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
“RSUD harus tegas, tolak dan berhentikan kalau memang mereka tidak sesuai dengan kompetensi atau tidak bisa memberi pelayanan yang baik kepada pasien,” tegasnya. (Nda)
