Banten Hits – Sebanyak 450 kilogram sisik trenggiling disita petugas Bea dan Cukai dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bandara Soekarno Hatta Tangerang.
Ratusan kilogram sisik trenggiling tersebut rencananya akan diseludupkan ke Hongkong melalui jasa pengiriman barang.
Untuk mengelabui petugas, pelaku memalsukan dokumen dengan menyebutkan isi barang tersebut adalah plastik.
Penggagalan penyeludupan barang tersebut,setelah petugas melakukan pengecekan dokumen kelengkapan dan bukti isi barang.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam, Awen Supranata mengatakan, sisik trenggiling masih banyak ditemukan untuk diseludupakan, karena nilai harga jual beli barang tersebut masih tinggi.
“Sisik trenggiling yang memiliki zat kimia, bisa digunakan untuk bahan pembuatan narkoba jenis sabu,” kata Awen, kepada wartawan di kantor Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta, Selasa (26/5/2015) sore.
Menurut seorang ahli dari universitas di Riau, lanjut Awen, sisik trenggiling memiliki zat kimia. Makanya barang tersebut sering diseludupkan oleh para pelaku untuk digunakan bahan baku pembuatan narkoba.
“Berkat kerjasama kami dengan bea cukai. penyeludupan sisik ringgiling ini dapat di cegah,” jelasnya.
Sementara, Kepala Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta Tangerang Okto Irianto mengungkapkan, awalnya pihaknya mengira enam karung yang akan dikirim ke Hongkong itu adalah plastik, karena di dalam dokumen disebutkan sebagai plastik.
Namun petugas yang mencurigainya lantas melakukan pemeriksaan secara fisik. Alhasil, ternyata petugas menemukan barang itu sisik trenggiling. Barang itu diketahui dibawa dari Cibodas, Bogor, Jawa Barat.
“Sisik trenggiling ini memiliki nilai tinggi. Per kilogramnya mencapai 400 Dolar atau 5 juta rupiah. Sedangkan total estimasinya mencapai dua miliar lebih,” ungkapnya.
Selanjutnya sisik trenggiling yang gagal diselundupkan ini akan serahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam DKI Jakarta. (Uud)