Banten Hits – Mall @ Alam Sutera sebagai mall terbesar di Kota Tangerang, kembali menggelar kejuaraan nasional (Kejurnas) dan kejuaraan internasional liong dan barongsai terbesar di dunia.
Menurut Wakil Ketua Harian Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Sunarjaya, saat memberikan keterangan kepada sejumlah media di Mall @ Alam Sutera, Rabu (27/5/2015), ada sekitar 60 tim dari dalam dan luar negeri akan terlibat dalam kejuaraan ini.
“Ada 15 provinsi yang terdiri dari 40 tim untuk mengikuti Kejurnas barongsai dan liong pada 5 sampai 6 Juni mendatang,” ungkap Sunarjaya.
Sementara untuk peserta kejuaraan internasional, kata Sunarcaya, dilaksanakan 7 Juni 2015 dengan diikuti sekitar 20 tim dari 8 negara.
“Selain Indonesia, juga ada Singapura, Malaysia, Hong Kong, Cina, Taiwan, Macau, dan Filipina,” katanya.
Sunar menjelaskan, jika dilihat dari jumlah grup yang mengikuti kompetisi Kejurnas dan internasional ini, maka event ini sudah layak sebagai event terbesar di dunia. Pasalnya, selama pertandingan liong dan barongsai yang sudah digelar ratusan kali itu, belum pernah menarik grup sebanyak yang dilakukan FOBI pada awal Juni mendatang.
Sementara itu, untuk menghadapi kompetisi internasional nanti, Pembina FOBI Budi S.Tanuwibowo mengungkapkan, pihaknya bakal mengirim lima tim untuk lima kategori yang dilombakan seperti, kategori barongsai tonggak, tradisional atau lantai, halang rintang, tarian naga atau liong, serta naga kecepatan.
“Lima tim yang akan kita kirimkan ke kejuaraan internasional ini adalah mereka para juara di Kejurnas. Sebab, jumlah kategorinya pun sama. Jadi merekalah yang akan mewakili Indonesia untuk bertanding dengan tujuh negara lainnya,” jelas Budi.
Dikatakan Budi, dalam kejuaraan internasional yang hanya selang sehari setelah Kejurnas itu, Indonesia memiliki pesaing berat seperti Malaysia dan Cina. Meski begitu, Budi mengaku masih tetap optimistis akan memenangkan kejuaraan internasional seperti tahun sebelumnya.
“Tahun lalu kami masih jadi juaranya. Untuk tahun ini, kami masih memiliki optimisme yang sama,” kata Budi.
Meski digelar di Indonesia, Budi mengaku ajang kejuaraan ini dipimpin oleh juri yang objektif dan bersertifikat di bidangnya.
“Kami membawa nama Indonesia, jurinya pun dari 8 negara, tidak sembarangan kami menghadirkan juri,” tegasnya.(Rus)
