Tangerang Raya Jadi Pusat Bisnis Valas di Banten

Date:

Banten Hits – Kegiatan usaha penukaran valuta asing (KUPVA) atau yang biasa disebut money changer, rupanya bisnis yang cukup menggiurkan di Propinsi Banten.

Saat ini saja, tercatat sudah ada sebanyak  50 unit KUPVA yang menjalankan bisnis ini terhitung semenjak April 2015. Padahal sebelumnya, sekira tahun 2010 , total KUPVA Bukan Bank yang mengantongi izin BI di Banten baru ada 25 unit.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Banten Budiharto Setyawan mengungkapkan, tingkat pertumbuhan pengajuan izin KUPVA Bukan Bank selama periode tersebut rata-rata di atas 10%. Secara umum populasi usaha penukaran mata uang asing di Banten. menurutnya setara 5% nasional.

Dikatakan, bertambahnya perizinan KUPVA terdorong regulasi, seperti UU No. 7/2011 tentang Mata Uang. Peraturan ini, lanjut Budiharto, mengamanatkan setiap transaksi di Indonesia wajib pakai rupiah.

Setelah itu ada Peraturan Bank Indonesia No. 17/3/2015 tertanggal 31 Maret 2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah. PBI ini menyatakan transaksi usaha jual  dan beli valuta asing oleh KUPVA Bukan Bank berizin dikecualikan dari kewajiban penggunaan rupiah tersebut.

“Oleh karena itu setiap money changer dipaksa harus punya izin dari Bank Indonesia,” kata dia, Kamis (28/5/2015).

Lebih lanjut Budiharto menjelaskan, nantinya secara umum arah pengaturan KUPVA Bukan Bank pada masa mendatang akan dilakukan BI melalui penguatan kerja sama dengan polisi. Hal ini sebagaimana tertuang dalam Nota Kesepahaman No. 16/33/GBI/DPU/NK-No. B/29/VIII/2014.

Ada pula pedoman kerja BI dan kepilisian No. 16/1/DpG/DKS/PK-No. B/33/IX/2014. Selain itu dengan polisi dijalin pula kemitraan dengan pemerintah daerah, Kementerian Perdagangan, KemenkumHAM, dan lain-lain.

Di Propinsi Banten, menurut Budiharto bisnis pertukaran valuta asing (valas) terpusat di wilayah Tangerang Raya yang meliputi Kota Tangerang, Kabupaten dan Kota Tangerang Selatan.

Meski demikian ia tidak mau menyebut secara rinci jumlah populasi money changer bukan bank berizin yang beroperasi di Tangerang.

“Dalam 10 tahun terakhir pertumbuhan di Banten pesat terutama di Tangerang Raya,” tuturnya. (Uud)

 

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...