Banten Hits – Warga kampung Cisantri, Desa Curug Barang, Kecamatan Cipeucang, Kabupaten Pandeglang menolak masuknya Bank Keliling berkedok Koperasi Simpan Pinjam (Kosipa) ke wilayah mereka.
Pasalnya bank itu telah merugikan, karena menjerat warga sehingga memiliki hutang berlipat ganda.
Wartawan Banten Hits, Saepullah melaporkan bentuk penolakan warga terhadap keberadaan bank kelililing itu dituangkan di spanduk-spanduk dan baliho yang dipasang di tengah jalan pemukiman.
Ade (45), Ketua RT 06 RW 03, Kampung Cisantri Desa Curug Barang, mengatakan bahwa spanduk yang dipasang merupakan inisiatif warganya.
Spanduk berukuran sekira 3 x 1 meter itu bertuliskan Pemberitahuan Bank Keliling Dilarang Masuk Kampung Cisantri.
“Boleh masuk (bank keliling) ke kampung kami, sampai para warga yang meminjam lunas. Kalau ada warga yang sudah lunas, maka kami larang masuk kampung Cisantri,” tutur Ude.
Rupanya penolakan warga ini tidak digubris oleh pihak bank keliling. Para petugas bank keliling tanpak cuek bebek keluar masuk kampung Cisantri untuk menawarkan pinjaman dan menagih warga yang masih berhutang.
“Para tokoh agama serta pemerintahan setempat terus memberikan nasihat kepada warga agar tidak meminjam modal kepada bank keliling (Kosipa). Keluarga kami , tidak mau memakan uang riba,” tegasnya.
Selama ini wilayah Cisantri dikenal sebagai kota santri, karena banyaknya pondok pesantren di wilayah tersebut.
Kampung Cisantri merupakan kampung salah satu tokoh ulama termasyhur di Pandeglang yaitu almarhum Abuya Bustomi, serta kampung kawasan pondok pesantren salafi yang kental agamis. (Uud)
 ke wilayah mereka.){kind=link}