Banten Hits – Rencana pentas lumba lumba yang akan digelar di Kabupaten Lebak mendapat kecaman. Front Aksi Mahasiswa Rakyat (Fakrab) Banten memprotes pentas lumba-lumba yang akan digelar di kawasan Mandala pada bulan Juli 2015 tersebut lantaran pentas lumba-lumba yang dinilai sebagai bentuk penyiksaan terhadap satwa mamalia tersebut.
“Kami sangat menyangkan pihak-pihak terkait yang memberikan ijin penyelenggaraan sirkus lumba-lumba ini,” kata Divisi Kajian Sosial Fakrab, Sudira, kepada Banten Hits, Senin (29/6/2015).
Fakrab juga mempertanyakan aspek edukasi dalam komersialisasi pertunjukan lumba-lumba tersebut. Pasalnya, dalam pertunjukan tersebut masyarakat akan disuguhi bagaimana ketangkasan lumba-lumba yang bukan menjadi kebiasaan hewan tersebut di habitat aslinya.
“Sirkus lumba-lumba ini bisa dikategorikan sebagai bentuk penyiksaan terhadap satwa, dan ini sangat bertentangan apalagi di tengah bulan ramadhan,” terang Sudira.
Padahal, lanjut Sudira di beberapa daerah di Indonesia, pertunjukan lumba-lumba sudah dilarang.
“Ini tentu memalukan, disaat daerah lain melarang pertunjukan lumba-lumba, tapi di Lebak Banten justru pertunjukan ini mendapat izin. Sirkus ini hanya untuk hiburan dan kepentingan komersial belaka, karena sirkus lumba-lumba dan satwa lainnya hanya merupakan ekspolitasi hewan,” tegasnya. (Nda)
