Banten Hits – Meski bulan puasa dan sudah adanya peraturan daerah tentang larangan peredaran dan penjualan minuman keras di Kota Tangerang, tetap saja masih banyak minuman keras beredar dan dijual bebas.
Buktinya, dari Giat Operasi yang gencar dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) masih menemukan peredaran dan penjualan miras di kalangan masyarakat. Alhasil, sebanyak 408 botol miras disita.
Kasatpol PP Kota Tangerang, Mumung Nurwana mengatakan razia yang digelar pihaknya ini dalam rangka menegakan Perda No .7 tahun 2005 tentang Pelarangan Peredaran dan Penjualan Minuman Beralkohol.
Dalam razia kali ini difokuskan pada empat titik, yaitu Wilayah Kelurahan Keroncong Kecamatan Jatiuwung, Kelurahan Sangiang jaya Kecamatan Periuk, Kelurahan Neglasari Kecamatan Neglasari, dan Kelurahan Sukasari Kecamatan Neglasari.
Razia di Kelurahan Sangiang Jaya Kecamatan Periuk, petugas menyita 8 botol miras berbagai merek. Begitupun di Kelurahan Neglasari Kecamatan Neglasari, petugas mengangkut sebanyak 14 miras.
Terakhir di wilayah Kelurahan Karang Sari Kecamatan Neglasari, petugas membongkar 331 biyol miras berbagai jenis yang berhasil diamankan dari sejumlah warung dan toko jamu.
“Dari hasil giat di empat titik, kita berhasil mengamankan 498 botol miras yang diamankan dari sejumlah warung dan toko jambu”katanya.
Mumung berjanji selama bulan Ramadan ini, pihaknya terus melakukan operasi miras dan PSK. Hal ini dilakukan supaya masyarakat merasa nyaman dalam menjalankan ibadah puasa
“Operasi terus kita tingkatkan selama bulan Ramadan. Dari hasil operasi, kita sudah melakukan penyitaan ribuan botol miras. Untuk pemiliknya kita akan berikan sanksi tipiring,” jelasnya.
Menurut Mumung, penjualan miras tidak saja dilakukan oleh warung dan toko jamu, tapi juga bisa dilakukan oleh penjual miras lainya.
“Kita pernah tangkep tukang tambal band yang jual miras. Terus tukang pecel lele yang menjual mirasnya di dalam bok motor,” ceritanya. (Uud)
