Banten Hits – Melonjaknya harga daging sapi yang disebabkan pembatasan impor oleh Pemerintah mengakibatkan hilangnya persediaan stok daging di pasaran. Hal tersebut membuat para pedagang di Kabupaten Pandeglang mogok berjualan lantaran tidak ada daging yang bisa mereka jual.
Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Kabupaten Pandeglang, Roy mengaku dirinya dan lima belas pedagang daging yang ada di pasar Pandeglang melakukan aksi mogok jualan, karena tidak ada stok daging.
“Hari ini kami mogok jualan, karena tidak ada stok,” kata Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Kabupaten Pandeglang, Roy, saat ditemui Banten Hits, Senin (10/8/2015).
Menurutnya, kebijakan Pemerintah yang membatasi daging impor seyogyanya juga harus dibarengi dengan kesiapan Pemerintah dalam menyiapkan daging yang berasal dari lokal. Kata dia, jika kondisi ini terus berlanjut tanpa ada solusi dari Pemerintah maka besar kemungkinan ia dan belasan pedagang daging lainnya terancam kehilangan penghasilan.\
“Kalau daging lokal sudah mencukupi pasar, baru silahkan batasi impor, tapi kan ini tidak. Kalau kondisinya terus begini bisa-bisa gulung tikar kami,” keluhnya.
Hal senada juga dikatakan Parta, salah seorang penjual daging yang terpaksa mogok berjualan lantaran tidak ada barang yang bisa ia jual. Jika biasanya ia mengambil daging dari Karawaci namun saat ini di pasar tersebut pun tidak ada stok barang.
“Mogok juga, dari sananya (Karawaci-red) enggak ada stok,” tuturnya.
Informasi yang diperoleh Banten Hits, dampak dari terbatasnya stok daging membuat harga daging sapi mencapai Rp120.000 sampai Rp130.000/Kg dari harga semula yang hanya Rp90.000 sampai Rp95.000/Kg nya. (Nda)
