Banten Hits – Pencarian terhadap sepuluh orang korban tenggelamnya Kapal KM Hujan Lebat di Pantai Panaitan, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Kamis (13/8/2015), hingga kini belum juga membuahkan hasil.
Proses pencarian terhadap sepuluh orang korban hingga kini masih terus dilakukan oleh tim gabungan dari SAR Merak, Lampung, KRI Pattimura, Polair Polda Banten, dan Kapal KN 22 milik TNI.
“Sampai saat ini proses pencarian yang dilakukan belum juga menemukan satupun korban alias masih nihil,” ujar Heru, tim SAR Nasional saat dihubungi Banten Hits melalui sambungan telephonenya, Rabu (19/8/2015).
Kata dia, hari ini tim terus melakukan penyisiran di beberapa pulau yang tidak jauh dari lokasi tenggelamnya kapal yang karam akibat badai. Pencarian yang dilakukan tim mulai dari perairan Karang Simon dan Pulau Pucang.
“Tim terus bergerak hari ini, melakukan penulusuran dari perairan Karang Simon dan Pulau Pucang. Untuk pencarian melalui jalur udara dibantu oleh satu helikopter milik Basarnas,” terangnya.
Dari sepuluh orang yang belum diketahui keberadaan dan kondisinya, Banten Hits berhasil memperoleh sembilan nama yang terdiri dari penumpang dan ABK kapal KM Hujan Lebat yang bertujuan memancing di Pantai Panaitan dalam Trip kapal. Sembilan orang tersebut adalah:
1. Bram (BSD, Tangerang)
2. Orang tua (Ayah) Bram (BSD, Tangerang)
3. Irfan Wardani (Bekasi)
4. Sofyan, pemilik kapal(Jakarta)
5. Tatang (Semanan, Jakarta)
6. Marko (Ciledug, Tangerang Selatan)
7. Wijaya Budiman (Pesing, Jakarta Barat)
8. Andre Skin Candy (Jakarta)
9. Orbansyah Oman (Jakarta)
Diberitakan sebelumnya, Kapal KM Hujan Lebat berangkat dari Kecamatan Sumur Kamis (13/8/2015) sekira pukul 15:30 WIB menuju Pantai Panaitan untuk memacing.
Setibanya di lokasi tujuan, tiba-tiba saja ada badai besar yang mengakibatkan air langsung masuk ke dalam kapal. Derasnya air yang masuk ke dalam kapal membuat kapal tenggelam. Dua orang yang merupakan ABK yakni Sastra dan Dede warga Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang berhasil diselamatkan oleh nelayan Kecamatan Carita, sedangkan 10 orang lainnya belum diketahui nasibnya. (Nda)
