Banten Hits – Kepolisian Resort (Polres) Cilegon akhirnya menetapkan Aep Saefudin sang sopir truk fuso sebagai tersangka dalam peristiwa kecelakaan beruntun yang terjadi di lampu merah Simpang Damkar, Kota Cilegon, Selasa (25/8/2015).
Aep ditetapkan, setelah hasil pemeriksaan petugas Satlantas kepada sejumlah saksi-saksi dan korban. Ia dianggap lalai dalam berkendara sehingga menghilangkan nyawa orang lain.
“Sejauh ini kita sudah menetapkan 1 tersangka, yakni sopir truk fuso dan tidak menutup kemungkinan ada tersangka lain seperti kernet truk,” kata Kapolres Cilegon AKBP Anwar Sunardjo kepada awak media, Rabu (26/8/2015).
Kata Anwar, hingga saat ini Kepolisian masih terus mendalami kecelakaan tersebut dengan berkoordinasi kepada pihak-pihak terkait untuk memeriksa kondisi kendaraan truk maut sebegai penyebab utama terjadinya kecelakaan beruntun yang melibatkan 14 kendaraan roda empat maupun sepeda motor tersebut.
“Ya, kita masih terus dalami ini,” ucapnya.
Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, saat ini tersangka masih menjalani pemeriksaan di Unit Satlantas Polres Cilegon. Akibat kelalaiannya hingga menyebabkan korban meninggal, Aef terancam dipenjara selama lima tahun lantaran terjerat dengan pasal 359 KUHP.
Sebelumnya, sebuah truk fuso yang diduga mengalami rem blong dengan nomor polisi D 9009 ZW, menghantam sembilan mobil dan sejumlah motor yang sedang berhenti di Lampu Merah Simpang Damkar, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon, Selasa (25/8/2015) malam.
(BACA JUGA : Dosen Motoris Tewas saat Truk Hantam Sembilan Mobil di Simpang Damkar Cilegon)
Salah seorang pengendara sepeda motor (motoris) yang diketahui seorang dosen, tewas seketika di lokasi kejadian, sementara mobil yang rusak terdiri dari tujuh angkot, satu taksi, dan sebuah mobil pribadi.
Dosen motoris yang tewas dalam kecelakaan itu diketahui Dr. Sohari Syah. Selain mengajar Ilmu Hadist, almarhum juga ternyata merupakan Wakil Dekan III Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam IAIN Sultan Maulana Hasanudin Banten (SMHB).
(BACA JUGA : Dr Sohari Syah Dosen IAIN SMHB yang Tewas dalam Kecelakaan di Simpang Damkar Cilegon)
Ferry, salah seorang rekan almarhum, mengenal almarhum sebagai sosok yang ramah dan profesional saat menyampaikan materi perkuliahan.
“Almarhum profesional, ramah dan amanah. Sehingga anak didik di IAIN dengan mudah mencerna materi pelajaran yang diberikan,” kata Ferry saat melayat di rumah almarhum.(Nda)