Banten Hits – Pada triwulan ke dua tahun 2015, inflasi di Provinsi Banten mencapai 8,91 persen year on year (yoy). Jika dibandingkan dengan triwulan pertama, angka tersebut mengalami peningkatan.
Kepala Bank Indonesia Provinsi Banten, Budiharto Setyawan, Kamis (27/8/2015), mengatakan, jika dilihat secara mikro inflasi tertinggi berada di Kota Serang dengan presentase 9,63 persen (yoy).
Angka tersebut lebih tinggi daripada kenaikan harga yang terjadi di Kota Tangerang atau Kota Cilegon yang masing-masing 8,85 persen dan 8,41 persen.
Tingginya inflasi di Kota Serang dikarenakan kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau. Salah satu komoditas makanan jadi, yakni nasi dan lauk yang naik sebanyak 23,75 persen. Berbeda dengan di Tangerang 15,53 persen dan Kota Cilegon 9,50 persen.
Kepala Unit Assessment Economi dan Keuangan BI Banten, Jenidar Oseva, mengungkapkan, melesetnya ramalan Bank Indonesia terhadap inflasi pada April–Juni dipengaruhi terhadap kondisi ekonomi global berdarkan di sejumlah negara maju lain, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Cina.
“Ya, tiga negara itu merupakan tujuan utama ekspor kita. Tapi, realisasi perbaikan ekonomi di sana ternyata tidak sebaik yang kami kira,” katanya. (Nda)