Banten Hits – Sektor pertanian mempunyai kontribusi besar dalam menyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupatan Lebak. Namun, keberpihakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kepada sektor tersebut diakui masih sangat minim.
Pada APBD-Perubahan Tahun Anggaran 2015 Kabupaten Lebak, sektor pertanian mendapatkan perhatian khusus dengan ditambahnya alokasi anggaran sebesar Rp19 Miliar.
“Ya, untuk tahun ini di APBD-P, lebih cenderung ke sektor pertanian. Di sektor itu ada penambahan Rp19 Miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari semula Rp 8 Miliar,” kata Jubir Badan Anggaran (Banggar) DPRD Lebak, Iip Makmur, saat dihubungi Banten Hits belum lama ini.
Penambahan anggaran kepada sektor tersebut diharapkan lebih terfokus kepada swasembada untuk menuju peningkatan produksi pertania, sarana-sarana sebagai penunjang produksi pertanian seperti irigasi-irigasi berskala kecil yang tidak dianggarkan Dinas Sumber Daya Air (DSDA). Salah satunya terhadap jalan produksi pertanian. Kendati demikian, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini belum bisa menjabarkan detail.
“Kita belum bisa liar secara detail, nanti pengembangan besarannya itu di RKA pembahasan dengan komisi-komisi. Tapi, kita push untuk sektor ini baik melalui APBD dan APBN,” jelasnya.
Mengatasi permasalahan kekeringan yang melanda sejumlah wilayah di Lebak yang juga mengakibatkan banyak areal persawahan mengalami kekeringan, dana Bantuan Tanggap Bencana (BTT) juga ditambah. Dari semua sekitar Rp4 Miliar ditambah Rp2 Miliar.
“Jadi untuk mengatasi dampak dari kekeringan itu dari BTT yang kita tambah sekitar Rp2 Miliar,” terangnya.
Dampak kekeringan juga mengharuskan alokasi bagi Sumber Daya Air ditambah. Penambahan tersebut untuk pembangunan irigasi yang bisa dibangun di areal persawahan yang memiliki sumber air.
“Banyak persawahan yang mengalami kekeringan tapi masih mempunyasi sumber air yang memungkinkan untuk dibangun irigasi,” imbuhnya. (Nda)
