Banten Hits – Setelah sempat merahasiakan tujuan inspeksi mendadak (sidak) ke dua sekolah negeri yakni, SMP Negeri 1 Warunggunung dan SMA Negeri 1 Rangkasbitung, Senin (7/9/2015), Komisi III DPRD Lebak, mengaku, bahwa tujuan sidak tersebut terkait dengan adanya laporan dari masyarakat yang menyebut telah terjadi penganiayaan terhadap siswa di SMP Negeri 1 Warunggunung yang dilakukan oleh salah satu oknum guru.
“Iya, ada aduan dari masyarakat, makanya kita kroscek ke sekolah tersebut,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Lebak, Iip Makmur, saat dihubungi Banten Hits, Rabu (9/9).
Saat ditanya ihwal informasi yang diterima Banten Hits bahwa telah terjadi penganiayaan berupa penamparan kepada siswa yang dilakukan salah satu oknum guru di sekolah tersebut, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut lebih memperhalus kalimat penamparan.
“Bahasanya ketoel (kecolek) kali ya. Kami sidak kesana menanyakan apa masalahnya udah selesai apa belum, dan pihak sekolah menyatakan sudah selesai dan tidak ada masalah,” terangnya seraya mengaku telah memperingatkan agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Saat ditanya apa langkah tegas DPRD menyikapi hal tersebut apalagi kekerasan kasus kekerasan terhadap siswa di Lebak kerap terulang, Iip menjelaskan, DPRD dalam kapasitasnya telah memberikan saran agar hal itu tidak kembali terjadi. Kendati ingin memberikan efek jera, DPRD hanya memanggil.
“Sesuai aturan dan mekanisme yang ada, hanya sebatas pemanggilan, karena kita juga bukan eksekutor. Kalau untuk sanksi kepada pendidik ya itu kewenangannya berada di Pemerintah Daerah,” urainya.
Saat ditanya tentang nama siswa dan oknum guru yang dimaksud, Iip mengaku tidak mengetahui hal tersebut.
“Kalau soal itu kita kurang tau, karena itu hanya ada aduan. Jadi kita kurang tau soal itu,” pungkasnya.
Banten Hits masih berusaha mendapatkan konfirmasi dari pihak SMP Negeri 1 Warunggunung terkait hal tersebut. (Nda)