Banten Hits – Stok hewan kurban di Banten tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama kurban. Karenanya, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Banten terpaksa harus mendatangkan hewan kurban dari luar Banten.
Untuk memastikan kebutuhan hewan kurban di Banten, Distanak Banten sudah melakukan pengecekan berdasarkan sisi kebutuhan yang mengacu kepada kegiatan dinas tersebut pada tahun 2014, maupun ketersediaan ternak pada tahun 2015.
“Ada catatan kami (Distanak) yang merupakan hasil monitor dengan Kabupaten dan Kota,” kata Kadistanak Provinsi Banten Eneng Nurcahyati, di gedung Distanak Banten, Jalan Syeikh Nawawi Al Bantani, Kamis (10/9/2015).
Untuk menutupi kekurangan hewan kurban di Banten, kata Eneng, pihaknya mengambil dari daerah yang tingkat populasi hewan potongnya tinggi seperti dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Lampung.
Eneng mengungkapkan hal tersebut setelah Distanak Provinsi Banten melakukan monitoring dan evaluasi persiapan terkait pemotongan hewan kurban. Untuk memastikan kebutuhan hewan kurban terpenuhi saat Idul Adha, maka langkah awal yang dilakukan Distanak Banten adalah mengetahui ketersediaan stok hewan di Banten.
Selanjutnya, kata Eneng, setelah mendatangkan hewan kurban dari luar ke Banten, Distanak Banten berkewajiban untuk memastikan melindungi masyarakat dari bahaya bahan makanan daging yang mengandung penyakit yang tidak diinginkan.
“Caranya, dengan pengawasan distribusi dan memeriksa kelengkapan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH),” ungkapnya.
Eneng menjelaskan, kebutuhan hewan kurban di Banten terdiri dari sapi 8.525 ekor, kerbau kurang lebih 900 ekor, dan Kambing Domba totalnya 35.170 ekor. Sementara jumlah hewan yang tersedia di Banten ketersediaannya untuk Sapi 2.267 ekor, Kerbau 1.063 ekor, dan Kambing Domba 21.214 ekor.
Eneng mengimbau kepada masyarakat yang berniat untuk melaksanakan ibadah kurban, disarankan untuk memastikan kepada pedagang hewan kurban, bahwa Kambing, Kerbau, maupun Sapi yang dibeli memiliki SKKH.(Rus)