Banten Hits – Dinas Pertanian dan Pertenakanan (Distnak) Kabupaten Pandeglang, melakukan sidak guna memeriksa kondisi hewan kurban yang dijual di sejumlah pasar di wilayah Pandeglang.
Sidak yang akan dilakukan pada 14-22 September tersebut guna memastikan kelayakan dan kesehatan hewan yang akan digunakan masyarakat untuk berkurban pada hari raya Idul Adha.
Di Kabupaten Pandeglang, tak kurang ada 100 lapak pedagang hewan kurban dengan perkiraan total hewan mencapai 1000 ekor.
Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Keternakan (Distanak) Kabupaten Pandeglang, Nenden Ranggawati, menjelaskan, saat melakukan sidak petugas juga akan memeriksa kelengkapan dokumen pembelian hewan, termasuk Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
Jika ditemukan ada penjul yang tidak mengantongi SKKH, pihaknya tidak akan mengijinkan penjual tersebut membuka lapak dagangan hewan kurbannya.
“Mohon maaf pak, karena tidak ada dokumen, bapak tidak berkenan untuk buka lapak,” katan Nenden seolah-olah sedang menyampaikan hal tersebut kepada penjual hewan kurban yang tak memiliki SKKH.
Kepada Banten Hits, Jum’at (11/9/2015), Nenden, mengaku, dari setiap melakukan tes kesehatan pada hewan kurban di setiap lapak penjual, pihaknya belum menemukan hewan yang tidak memiliki dokumen.
“Alhamdulillah belum pernah terjadi, sebab kita juga sering melakukan sosialisasi kepada peternak,” jelasnya.
Rencananya, sidak akan dilakukan mulai dari Kecamatan Cadasari hingga Kecamatan Carita, Kecamatan Kadu Hejo ke Kecamatan Saketi, Kecamatan Bojong ke Kecamatan Picung dan dari Kecamatan Mandalawangi menuju Kecamatan Jiput sampai ke Kecamatan Cisata. Berkaca pada tahun lalu, penyakit yang sering ditemukan pada hewan kurban adalah mata, luka pada bibir hewan. Umunya, penyakit mata lebih disebabkan pengaruh dari transportasi, sementara luka pada bibir hewan dikarenakan oleh pakan.
Para pedagang biasanya mendatangkan hewan-hewan kurban tersebut dari luar daerah, salah satunya berasal dari Bandung, Jawa Barat. (Nda)
