Banten Hits – Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Pandeglang dituding melakukan persengkongkolan dengan pengusaha dan pejabat dalam pengaturan pemenang tender.
Hal tersebut disampaikan puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII), di di depan kantor ULP Pandeglang, di Jalan Abdul Halim No 03, Senin (13/9/2015).
Aksi yang dilakukan kesekian kalinya oleh mahasiswa tersebut untuk mempertanyakan carut marutnya ULP Pandeglang. Mereka menilai, kendati tahap pelelangan sudah selesai, namun banyak perusahaaan yang tidak memenuhi syarat bisa lolos menjadi pemenang tender.
“Itu jelas-jelas persekongkolan yang dilakukan antara ULP dan pengusaha,” kata korlap aksi, Atang Maulana dalam orasinya.
Mahasiswa juga menyebut ULP sebagai sebagai jagal sapi. Hal ini lantaran tak sedikit para pengusaha yang sering datang ke ULP membawa senjata tajam untuk melakukan intimidasi. Kondisi tersebut disayangkan mahasiswa dan menyebut ULP sudah menutup mata dalam atas kondisi tersebut.
“Kami sebagai masyarakat Pandeglang mempertanyakan hal itu,” ujarnya.
Senada dengan Atang, Sumardi pengunjuk rasa lainnya, mengatakan, masalah tersebut akan berdampak buruk pada pembangunan di pandeglang.
“Jika proses perjalanan pembangunan seperti ini, maka tidak menutup kemungkinan masyarakat lah yang akan menjadi korban,” katanya.
Pantauan Banten Hits, unjuk rasa nyaris ricuh saat petugas mencoba memadamkan api yang berasal dari ban besar yang dibakar pengunjuk rasa. Beruntung, situasi dapat diredam oleh petugas yang bersiaga di lokasi aksi unjuk rasa tersebut. (Nda)