Banten Hits – Pedagang hewan kurban di wilayah Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, mengeluhkan rumput yang cepat mengering akibat kemarau panjang yang tak kunjung usai. Selama ini, rumput merupakan pakan utama bagi hewan yang mereka jual.
Solihin (45), salah seorang penjual hewan kurban mengaku khawatir dengan kondisi ini. Kelangkaan rumput untuk pakan ternak dipastikan akan berimbas langsung pada kesehatan hewan kurban yang mereka jual. Padahal, kesehatan merupakan salah satu syarat hewan kurban.
“Kesulitan kalo rumput cepat kering, khawatir berpengaruh sama kesehatan dan gemuknya hewan kurban”, katanya.
Senada dengan Soihin, pedagang hewan kurban lainnya, Nasrul (38) mengaku kerepotan dengan kondisi rumput yang cepat kering. Nasrul bahkan harus mengganti rumput satu jam sekali agar hewan kurban selalu mendapatkan pakan rumput yang segar.
“yah kerepotan aja sih mas, paling kita kasih rumput satu jam sekali agar hewan kurban tetap mendapatkan rumput yang segar,” ujarnya.
Para pedagang hewan kurban ini hanya berharap hewan kurban yang mereka jual bisa segera laku supaya mereka tak lagi khawatir dengan pakan rumputnya.
Sebelumnya, Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 114 tahun 2014 tentang Pemotongan Hewan Kurban membuat resah para penjual hewan kurban di Kabupaten Tangerang.
(BACA JUGA : Permentan No.114/2015 Bikin Penjual Hewan Kurban di Tangerang Resah)
“Peraturan itu memang sudah lama dan sekarang di Jakarta sudah diterapkan, tapi kami yang di Kabupaten juga khawatir kalau peraturan itu diterapkan di sini. Soalnya, kami kan juga melayani potong hewan di tempat,” tutur Odi, salah seorang penjual hewan kurban di Jalan Raya Samprok, Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa.(Rus)