Banten Hits – Proyek pembangunan saluran drainase (gorong-gorong) yang dilakukan Pemkot Tangerang melalui Dinas Cipta Karya (DCK) di Jalan Maulana Yusuf, Kelurahan Bapakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang diprotes warga. Pasalnya, proyek tersebut malah membuat air Musala Nurul Iman menjadi bau.
“Inilah hasil proyek abal-abal. Musala kita jadi bau karena air dari saluran drainase tidak mengalir,” kata Koesmono, pengurus Musala Nurul Iman.
Menurut dia, pengerjaan proyek pembangunan saluran drainase sudah dilakukan sejak seminggu yang lalu. Namun hasil dari pengerjaan proyek tersebut minimbulkan air menjadi bau.
“Menurut mereka kedalaman saluran drainase ini 80, 70, dan 60 centi meter. Tapi pas saya tegesin mereka ngukur kedalaman itu dari paving block jalan, bukan dari bibir drainase. Dari situ saja udah salah. Ditambah saluran air yang tertutup kena coran membuat air tidak mengalir. Akhirnya sumber air musala ini menjadi bau ketika jamaah musala melakukan wudhu,” jelasnya.
Warga yang kesal dengan poryek tersebut, sempat memportes mandor proyek tersebut, namun tidak pernah ditanggapi.
“Kita sudah tiga kali protes, tapi mereka datang cuma lihat-lihat aja dan tidak ada tindak lanjutnya,” ujarnya.
Karena tidak ada tindak lanjut dari pelaksana proyek, kata Koesmono, akhirnya pengurus musala melakukan perbaikan sendiri.
“Ya, kita akhirnya melakukan perbaikan dengan memplur dasar saluran drainase dan menutup sebagian saluran air. Ini kita lakukan dengan biaya sendiri, bukan dari pemerintah,” tegasnya. (Rus)
 yang dilakukan Pemkot Tangerang melalui Dinas Cipta Karya (DCK) di Jalan Maulana Yusuf, Kelurahan Bapakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang diprotes warga. Pasalnya, proyek tersebut malah membuat air Musala Nurul Iman menjadi bau.){kind=link}