Banten Hits – Guna mewujudkan program Revitalisasi Seribu Pasar yang dicanangkan Presiden Joko Widodo. Pemerintah pada tahun 2015, telah mengucurkan anggaran sebesar Rp1,2 Triliun yang akan digunakan untuk membangun pasar-pasar rakyat, terutama di wilayah tertinggal.
Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Kamis (24/9/2015), mengatakan, revitalisasi pasar tradisional bukan hanya membangun fisiknya, namun mencakup kepada peningkatan manajemen pasar.
“Pengembangan pasar tradisional juga melihat dari potensi daerahnya. Misalnya, kalau daerah itu penghasil buah-buahan maka akan diarahkan untuk membangun pasar komoditas buah,” kata Thomas saat meninjau pasar Cipanas, di Kabupaten Lebak.
Dalam siaran pers yang diterima Banten Hits dari Humas dan Komunikasi Setda Lebak, Thomas menjelaskan, setiap daerah diharapkan memiliki keunggulan dan daya saing sendiri. Ia juga mengaku, hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana membangun sistem yang bisa menyatukan dan menghubungkan trend harga dan sisi pasokan maupun kebutuhan antar pasar.
“Kalau sudah begitu, gejolak harga barang dan ketidakseimbangan stok barang bisa kita tekan,” ucapnya yang didampingi Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya.
Revitalisasi pasar dianggap mempunyai peran penting, terutama dalam menggerakkan sektor perekonomian nasional dan mempunyai manfaat secara langsung kepada masyarakat.
“Geliat perekonomian rakyat, kemudahan akses masyarakat ke sumber ekonomi, dan tentunya memperkuat basis ekonomi masyarakat daerah,” jelasnya.
Keberadaan pasar rakyat juga menjadi sarana perdagangan serta titik distribusi barang yang strategis dalam mengawal harga dan mengendalikan inflasi. Pasar rakyat pun diharapkan mampu mendorong revitalisasi sosial.
“Ini akan menjadi sarana interaksi masyarakat, karena di situlah terjadi transaksi langsung. Di beberapa daerah, pasar menjadi ruang publik yang efektif,” imbuhnya.
Dalam kesempatan tersebut, Thomas juga menyerahkan satu ekor sapi kurban kepada masyarakat di Kecamatan Curugbitung. (Nda)
