Mau Laporkan Alat Peraga Kampanye Liar, Aktivis di Pandeglang Diancam Pria Tak Dikenal

Date:

Banten Hits – Aktivis PMII Banten yang juga Ketua Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UNMA Banten, Nuhda Algozal, mendapat ancaman dan initimidasi dari seorang pria yang tak dikenal.

Intimidasi tersebut ia terima setelah mengambil gambar Alat Peraga Kampanye (APK) milik salah satu pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang peserta Pilkada yang diduga menyalahi aturan.

“Saya menemukan APK milik paslon Ratu Siti Romlah-Yan Riadi yang terpasang di Kampung Manunjang, Desa Saketi, Kecamatan Saketi yang diduga menyalahi aturan. Tentu sebagai masyarakat saya punya kewajiban untuk melaporkan dugaan ini kepada Panwas setempat,” kata Nuhda saat berbincang dengan Banten Hits, Selasa (6/10/2015).

Kata dia, sesaat setelah berhasil mengambil gambar APK yang diduga tidak sesuai dengan aturan tersebut dengan handphone milikinya, tiba-tiba saja datang seorang lelaki paruh baya  yang turun dari sebuah mobil.

Lelaki yang diduga merupakan salah satu pendukung dari paslon bernomor urut 3 tersebut langsung menanyakan maksud Nuhda memfoto APK tersebut.

“Dia tanya ke saya, buat apa kamu foto baliho Romlah-Riadi, kamu sebagai apa?,” tutur Nuhda menirukan apa yang ditanyakan pria tersebut kepada dirinya.

Nuhda kemudia menjawan jika APK milik paslon tersebut diduga tidak sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan dalam Peraturan KPU. Pasalnya, kata Nuhda selain sudah difasilitasi oleh KPU, paslon juga dilarang memasang APK nya sendiri.

“Kalau ini melanggar maka jelas harus dicopot, makanya saya foto untuk disampaikan kepada PPK dan Panwascam setempat,” terang nya.

Namun, kendati sudah dijelaskan lelaki tersebut tetap melarang Nuhda untuk mengambil foto APK. Bahkan, dengan nada keras lelaki tersebut menyuruh Nuhda untuk menghapus foto tersebut. Jika hal itu tidak dilakukan, lelaki itu pun mengancam akan mengahapus paksa foto yang berada di kamera Nuhda.

“Sini HP kamu, hapus! Kalau tidak, saya yang hapus,” ungkap Nuhda yang kembali menirukan perintah lelaki tersebut dengan nada tinggi.

Nuhda yang yang merasa terancam terpaksa mengahpus foto yang ada di dalam kamera ponnsel miliknya.

Ia pun meragukan keseriusan Panwas dan KPU, lantaran hingga detik ini masih banyak APK paslon yang tidak sesuai dengan aturan masih marak dan belum disentuh Panwas. Kondisi tersebut dianggap kurang tegasnya para penyelenggara maupun pengawas Pilkada. Bahkan, hal tersebut bisa menjadi preseden buruk karena adanya penilaian main mata antara penyelenggara Pemilu dengan paslon tertentu.

“Saya berharap agar Panwas segera mencopot APK yang dipasang tapi tidak sesuai aturan PKPU dan bisa bersikap tegas dalam melakukan penertiban APK,” serunya. (Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

PMII Pandeglang Akan Paksa Bupati Terpilih Teken Fakta Integritas

Banten Hits - Hari ini, Rabu (23/3/2016) akan digelar...

Kepung Gedung Dewan, Massa Minta Pelantikan Pasangan Irna-Tanto Ditunda

Banten Hits - Ratusan massa massa pendukung pasangan (paslon)...

Hari Ini, Sekelompok Massa Akan Demo Panwaslu Pandeglang

Banten Hits - Pasca pelaksanaan Pilkada Pandeglang, sekelompok massa...

APPD Pandeglang Serukan Pilkada Sehat tanpa Adu Domba

Banten Hits - Pilkada Kabupaten Pandeglang yang akan digelar...