Banten Hits – Sejumlah truk angkutan barang yang hendak melakukan bongkar muat di kawasan PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) terpaksa antre sepanjang kurang lebih satu kilometer menyusul aksi pemblokiran di kawasan ini, Senin (26/10/2015).
Akibat antrean ini, sejumlah sopir truk yang harus melayani bongkar muat di kawasan PT KIEC, mengeluhkan aksi yang dilakukan puluhan warga karena dianggap mengganggu kepentingan banyak pihak.
Sanusi (38), salah seorang sopir truk yang terjebak dalam antrean kendaraan mengaku khawatir barang yang hendak didistribusikannya itu tak bisa sampai ke tujuan sesuai waktu yang diminta oleh perusahaan.
“Jika seperti ini saya tidak bisa masuk ke dalam areal perusahaan untuk mengirim barang dari pelabuhan, yang disalahkan pasti nanti sopir kendaraan. Pihak perusahaan tidak mau tahu jika kenyataannya jalannya diblokir,” katanya.
Menurut Sanusi, seharusnya PT KIEC dan ahli waris duduk bersama mencari jalan keluarnya, sehingga pengguna jalan tidak dirugikan oleh sengketa antara mereka.
“Harusnya ada mediasi, jangan unjuk rasa dengan menutup jalan seperti ini. Sehingga kami jadi tidak bisa bekerja sebagai mana mestinya,” ucapnya.
Puluhan warga yang mengaku sebagai ahli waris Hasbiyah yang mengklaim sebagai pemilik lahan seluas 1.555 m2 di kawasan yang kini dikuasai PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (KIEC) memblokir jalan kawasan PT KIEC, Senin (26/10/2015),
Wartawan Banten Hits Iyus Lesmana melaporkan, aksi pemblokiran dilakukan sebagai bentuk protes ahli waris terhadap PT KIEC yang dituding telah menyerobot lahan mereka. Pemblokiran dilakukan dengan membentangkan spanduk yang menutup satu arah menuju kawasan.
“Tanah Ini Milik Hj Hasbiyah Berdasarkan Keputusan Pengadilan Tinggi Nomor 77/ PDT/2013/PT.Btn,” begitu tulisan di spanduk tersebut.(Rus)
 terpaksa antre sepanjang kurang lebih satu kilometer menyusul aksi pemblokiran di kawasan ini, Senin (26/10/2015).){kind=link}