Banten Hits – Pemkab Pandeglang menyanangkan gerakan ‘Sarapan tanpa Nasi’ yang bertujuan untuk mengalihkan ketergantungan masyarakat terhadap nasi sebagai makanan pokok. Pasalnya, bahan makanan pokok selain nasi di Pandeglang cukup melimpah.
Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kabupaten Pandeglang, Ali Fahmi Sumanta mengatakan, masyarakat diharapkan dapat beralih ke jenis makanan lain seperti singkong, jagung, atau talas.
“Memang ketergantungan masyarakat terhadap nasi tidak bisa dipungkiri. Akan tetapi melalui program yang kita canangkan ini, kita akan menggandeng beberapa pihak untuk mengalihkan kebiasaan masyarakat terhadap nasi,” ungkap Ali kepada wartawan usai menghadiri Sosialisasi Konsumsi Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) dan Pencanangan Kader B2SA di Pendopo Bupati Pandeglang, Rabu (28/10/2015).
Ali mengungkapkan, pihaknya belum menargetkan masyarakat bisa melepaskan ketergantungannya terhadap nasi. Namun dalam beberapa tahun ke depan akan gencar melakukan sosialisasi untuk mengganti kebiasan masyarakat sarapan nasi dengan sumber dari pangan lokal sebagai pengganti nasi.
“Setiap tahun Pemkab (Pandeglang) akan berusaha meningkatkan sosialisasi. Jika sudah ditemukan sebuah perubahan, maka BKPP akan menentukan jangka waktu pengalihan komoditi pangan masyarakat,” katanya.
Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi menegaskan, ketersediaan pangan di Pandeglang dinilai mapan. Berbagai komoditi pangan seperti singkong dan jagung pasokannya sangat melimpah. Terlebih saat ini ketersediaan beras di Pandeglang akan menipis.
Bahan-bahan makanan pengganti nasi tersebut, kata Erwan, kaya akan karbohidrat, mineral, dan vitamin yang baik untuk kesehatan.
“Di kita itu faktor kebiasaan sulit diubah. Upaya kita akan terus melakukan sosialisasi dan akan menggandeng pelajar untuk ikut mensosialisasikan pengalihan konsumsi nasi, minimal dari keluarga mereka sendiri,” ungkapnya.(Rus)