Banten Hits – Kualitas beras sejahtera (Rastra) yang diterima warga di Kabupaten Tangerang dikeluhkan. Selain berdebu dan berbau apek, kualitas Restra yang diperuntukan bagi masyarakat kurang mampu tersebut dinilai tidak layak dikonsumsi.
Kades Ranca Kelapa, Umaedi, mengakui, beras yang disalurkan per satu bulan sekali tersebut berkualitas buruk dan tidak layak dikonsumsi warga
“Berasnya berdebu dan bau apek,” ujarnya, Senin (2/11/2015).
Terkait hal tersebut, Umaedi meminta kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) agar benar-benar teliti sebelum beras didistribusikan kepada masyarakat. Menurutnya, kendati harga Rastra yang murah namun seyogyanya pihak terkait tetap memperhatikan kualitas beras agar tidak lagi dialami warga lain seperti diterima warga Desa Ranca Kelapa, Kecamatan Panongan.
“Jangan sampai kualitas beras yang buruk ini juga diterima oleh masyarakat di Desa-desa lainMeskipun beras ini dijual dengan harga murah, namun saya harap kualitas beras-beras tersebut tidaklah murahan,” ujarnya, Senin (2/11/2015).
Sementara itu, Kabid Badan Pemberdayaan Masyarakat Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Pemerintahan Desa (BPMPPD), Syahrizal, mengaku, sudah pernah menyampaikan kepada Bulog terkait adanya keluhan masyarakat mengenai kualitas Rastra yang buruk.
“Kalau memang jelek lapor ke Bulog. Saya yakin kalau mereka (Bulog-red) akan menarik kembali beras yang sudah terlanjur didistribusikan kepada warga. Jadi, jangan hanya mengeluh ke Demerintah Daerah saja,” ketusnya.
Menurutnya, dalam proses pendistribusian Rastra tidak ikut melibatkan Pemerintah Daerah.
“Dari Bulog langsung ke Desa,” sambung Syahrizal.
Ia justru menilai, buruknya kualitas beras bisa disebabkan lantaran lambannya pembayaran yang dilakukan oleh Desa. Akibatnya, terjadi penumpukan beras yang seharusnya sudah terdistribusikan.
“Saya harap seluruh Kades koreksi kembali hutang-hutang Rastra yang belum dibayar,” pungkasnya. (Nda)
