Banten Hits – PT Banten Global Development (BGD), mengakui pernah menyuntikan dana sebesar Rp 10 milliar terhadap PT Gooyang Sam Won, produsen briket yang tempo hari ditutup DPRD dan Polda Banten. Suntikan dana tersebut merupakan kerjasama operasi (KSO) PT BGD dengan PT Gooyang Sam Won.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur Utama PT BGD, Ricky Tampinongkol, Selasa (10/11/2015). Ricky didampingi Project Manager PT BGD, Budhy Christianto. Menurut Ricky, suntikan dana dari PT BGD ke PT Gooyang Sam Won agar perusahaan yang diberi suntikan dana tersebut memiliki kemampuan finansial untuk memproduksi briket.
“Gooyang (PT Gooyang Sam Won) punya satu order, nah PT BGD kerjasama” terangnya.
Ricky juga menjelaskan bahwa KSO tersebut, dilaksanakan bukan pada masa kepemimpinannya, bukan pula pada masa kepemimpinan Wawan Zulmawan, tetapi pada masa Sholeh MT menjadi direktur utama PT BGD.
“Pada masa kepemimpinan Pak Wawan (Zulmawan), KSO tersebut menemui masalah. Kalau tidak salah pak Wawan menganggap tidak menguntungkan, karenanya dihentikan. Konon katanya, ditengarai ada penggelapan,” terangnya.
Ricky tidak menjelaskan mengenai penggelapan yang dimaksud, menurutnya itu bukan wilayah kerjanya, ia mengatakan itu adalah tugas penegak hukum, yaitu Kejati Banten. Wilayah kerjanya adalah bagaimana mengembalikan uang PT BGD yang berasal dari uang rakyat, berikut keuntungan yang harus diterima.
Ia mengaku telah berupaya mendapatkan kembali uang senilai Rp 10 miliar tersebut dengan meneruskan upaya Wawan Zulmawan untuk menarik kembali dana yang telah keluar. Upaya tersebut berhasil menarik hampir 30 persennya.
“Saya memilih pendekatan persuasif agar PT Gooyang Sam Won dapat mengembalikan, dan ada niatan baik untuk mengembalikan, berikut memberikan keuntungan yang didapat. Saat ini masih sekitar Rp 7,6 milliar yang harus kita tarik secara bertahap,” terangnya.(Rus)
