Banten Hits – Upah Minimum Kabupaten (UMK) Pandeglang tahun 2016 telah diputus diangka Rp.1.999.981. Angka tersebut, mengalami kenaikkan sebesar 15 persen dari UMK tahun sebelumnya Rp 1.737.000. Padahal sebelumnya, UMK Pandeglang diperkirakan hanya akan mengalami kenaikan 11 persen yang mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Ketenagakerjaan Dinsosnaker Pandeglang, Muslih, kemarin, mengatakan, perubahan presentase kenaikkan UMK yang sebelumnya diperkirakan 11 persen kemudian naik menjadi 15 persen setelah terbitnya Surat Keputusan Gubernur Banten Nomor 561 Tahun 2015 tentang Rekomendasi UMK Tahun 2016 dan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan Nomor 323 tentang Penyampaian Data Tingkat Inflasi dan Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB).
“Prediksi 11 persen itu karena belum ada pertimbangan terbitnya SK Gubenur dan Adjusment, sehingga pedoman penghitungan UMK mengalami perubahan,” terangnya.
Namun, kendati nilai UMK masih di bawah angka Kebutuhan Hidup Layak (KHL) yang ditetapkan Rp2.034.433, berdasarkan Surat Edaran Menteri, setiap Kabupaten/Kota harus menyesuaikan UMK dengan KHL maksimal dalam jangka waktu empat tahun.
“Kita menargetkan dalam kurun waktu 2 tahun ke depan, upah minimum bagi pekerja akan disetarakan dengan KHL,” jelasnya.
Muslih menjelaskan, penetapan UMK sudah menggunakan perhitungan upah minimun tahun berjalan dengan dikali tingkat inflasi, persentasi PDB, dan ditambah persentasi Adjusment.
“UMK kita kan sekarang (2015) Rp.1.737.000 dikalikan saja dari hasil penambahan inflasi 6.83 persen, PDB 4.67 persen dan Adjusment 3.64 persen,” tukasnya. (Nda)
 Pandeglang tahun 2016 telah diputus diangka Rp.1.999.981. Angka tersebut, mengalami kenaikkan sebesar 15 persen dari UMK tahun sebelumnya Rp 1.737.000. Padahal sebelumnya, UMK Pandeglang diperkirakan hanya akan mengalami kenaikan 11 persen yang mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.){kind=link}