Dugaan Korupsi di PT BGD Diawali dengan Pemalsuan Dokumen Koperasi Tirta Niaga Pantura

Date:

Banten Hits – Dugaan tindak pidana korupsi di tubuh PT Banten Global Development (BGD) terkuak setelah PT Gooyang Sam Won, perusahaan bricket di Kota Serang ditutup paksa oleh DPRD Kota Serang dan Polres Serang, Kamis (5/11/2015).

(BACA JUGA : Ditutup, PT Gooyang Sam Woon Diduga Pernah Terima Dana Rp 10 Miliar dari PT BGD)

PT Banten Global Development (BGD), mengakui pernah menyuntikan dana sebesar Rp 10 milliar terhadap PT Gooyang Sam Won, produsen briket yang tempo hari ditutup DPRD dan Polres Serang. Suntikan dana tersebut merupakan kerjasama operasi (KSO) PT BGD dengan PT Gooyang Sam Won.

(BACA JUGA : PT BGD Akui Pernah Suntikan Dana ke PT Gooyang Sam Won)

Penelusuran wartawan Banten Hits Dian Sucitra diketahui, tak hanya PT Gooyang Sam Won yang mendapatkan aliran dana dari PT BGD, melainkan juga Koperasi Tirta Niaga. Koperasi ini dikemudian hari digunakan untuk mengadakan kontrak penambangan pasir laut dengan PT Banten Global Property (BGP) yang merupakan anak perusahaan PT BGD. PT BGD mengeluarkan dana sebesar Rp 30 milliar untuk memodali aktivitas tersebut.

Kholid, salah seorang pengurus di Koperasi Tirta Niaga kepada Banten Hits mengungkapkan bagaimana sejumlah orang di Koperasi Tirta Niaga bersekongkol untuk mengeruk uang PT BGD. Mereka mengawalinya dengan memalsukan dokumen koperasi tersebut.

Menurut Kholid, RS, salah seorang yang berada di salah satu anak perusahaan PT BGD yang membuka pintu bagi seseorang berinisial EH dengan nama alias AL selaku orang yang menggunakan koperasi Tirta Niaga Pantura.

“Jadi ibarat RS dan AL ini maling rumah, RS selaku orang di dalam rumah (PT BGD) pembuka pintu yang terkunci dari dalam, agar AL (Koperasi Tirta Niaga) bisa masuk dan maling di rumah itu,” terangnya, Senin (16/11/2015).

Koperasi Tirta Niaga sendiri, adalah koperasi yang pada saat didirikan yaitu tahun 2006, diketuai oleh Iwan Supendi, dan EH alias AL menjabat sebagai Sekretaris. Dokumen asli Akta Pendirian Koperasi Tirta Niaga Pantura, sempat menghilang.

“Tiba-tiba tahun 2012, kami mengetahui koperasi yang kami dirikan sudah berubah kepengurusan dengan Ketua EH alias AL, saya (Kholid) jadi wakil ketua, dan Iwan Supendi yang awalnya ketua, jadi bendahara,” terangnya.

Perubahan kepengurusan tersebut, kata Kholid, diklaim telah berdasarkan rapat pengurus dan anggota Koperasi Tirta Niaga Pantura. Padahal rapat yang dimaksud sebagai dasar perubahan pengurus tidak pernah dilakukan.

“Di situ tanda tangan saya dipalsukan sebagai wakil peserta rapat, padahal saya tidak pernah menandatangani dokumen itu,” jelasnya sambil menunjukan dokumen yang menurutnya membubuhkan tanda tangan palsu atas namanya.

Kholid menerangkan, dengan berbekal Akta Keterangan Perubahan Koperasi Tirta Niaga Tahun 2012, EH alias EL melakukan kontrak penambangan pasir laut dengan PT Banten Global Property (BGP) yang merupakan anak perusahaan PT BGD. PT BGD mengeluarkan dana sebesar Rp 30 milliar untuk memodali aktivitas tersebut.

“Bagaimana usahanya mau benar, lha wong dari awal saja sudah memalsukan dokumen yang digunakan untuk mendapatkan kontrak itu,” tanyanya.

Kholid mengatakan, EH alias AL dan RS terlibat pula dalam usaha menggelontorkan dana dari PT BGD ke PT Gooyang Sam Won senilai Rp 10 milliar, yang menggunakan kedok kerjasama operasi (KSO). EH berhasil menggolkan perjanjian bisnis dengan PT Krakatau Steel untuk pembuatan bricket, maka diaturlah cara agar dana dari PT BGD mengalir ke PT Gooyang Sam Won.

“Gooyang Sam Won hanya satu kasus, masih banyak kedok KSO yang lain, nilainya ratusan milliar rupiah, dan banyak orang yang terlibat, termasuk pejabat. Kalau ingin kasus korupsi di PT BGD terkuak, ya dari kasus pemalsuan koperasi ini memulainya,” tegasnya.(Rus)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Lakalantas di Depan Ruko Barcelona Rawa Mekar Jaya Serpong, Dua Orang Luka

Berita Tangsel - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan...

Waspada! Senin Siang Ini Hujan Petir Diprediksi Melanda Gunung Kencana

Berita Banten - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau...