Banten Hits – Bagi Susanto (28), kesembuhan Adrian (5) adalah sesuatu hal yang teramat ia harapkan. Demi melihat kesembuhan putera pertamanya, warga Kampung Kepala Cagak, Desa Teluk Lada, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang ini nekat menjual ginjalnya untuk biaya transplantasi hati Adrian sebesar Rp1,3 Miliar. Hal tersebut ia lakukan, lantaran tak banyak yang ia bisa harapkan dengan kondisi ekonomi yang dialaminya.
Pengorbanan ayah Adrian yang sehari-harinya hanya bekerja sebagai petani ini dilakukan dengan cara berjalan kaki dari kampung halamannya menuju Jakarta. Tujuannya, tak lain bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Ia berharap, Jokowi mau membeli ginjal miliknya agar bisa membiayayi operasi transplantasi hati anaknya.
“Bagi seorang petani seperti saya, mencari biaya sebesar itu sangat tidak mungkin, makanya saya coba mengadu kepada Pemerintah dan pejabat, siapa tau ada yang terketuk hatinya untuk membantu,” tutur Susanto kepada wartawan, Jumat (19/11/2015).
Kata Susanto, saat berusia 2,5 tahun, Adrian sudah mengidap penyakit Hepatitis B. Puteranya, memang sempat dirawat di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta selama 2 bulan. Namun, akibat ketiadaan biaya yang sudah tidak lagi dimilikinya, Adrian terpaksa dibawa pulang. Balita malang ini pun hanya mendapat penanganan dokter dengan rawat jalan. Namun sayang, kondisi Adrian justru semakin buruk.
“Karena biaya operasinya mahal, saya terpaksa bawa pulang,” lirihnya.
Susanto menuturkan, selama di Rumah Sakit, biaya pengobatan Adrian memang ditanggung BPJS. Namun sayang, BPJS tak mampu membiayayi operasi transplantasi hati dikarenakan biaya yang mencapai Rp150 juta. Untuk itu lanjut Susanto, dengan menjual ginjalnya ia mempunyai harapan besar operasi terhadap buah hatinya bisa dilakukan dan melihat anaknya kembali sehat.
“Saya berharap dengan menjual ginjal, anak saya bisa dioperasi dan bisa sehat,” harapnya. (Nda)
