Banten Hits – Puluhan warga Desa Cibadak, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, memblokir akses keluar tol Balaraja Timur sebagai bentuk protes terhadap pengelola jalan tol PT Marga Mandala Sakti (MMS), Sabtu (21/11/2015) malam. Mereka menuding proyek pelebaran jalan tol yang dilakukan PT MMS telah menyebabkan permukiman mereka banjir.
Wartawan Banten Hits Ahmad Ramdzy melaporkan, aksi pemblokiran di akses keluar tol Balaraja Timur tak berlangsung lama karena petugas kepolisian setempat langsung meminta warga untuk tidak menggelar aksi di jalan bebas hambatan tersebut.
Warga kemudian mendatangi kantor pengelola PT MMS di gerbang tol Balaraja Timur. Mereka meminta agar PT MMS segera menghentikan proyek pelebaran jalan tol yang membuat saluran pembuangan air warga menjadi sempit. Akibatnya, limpasan air yang dulu tertampung saluran, kini masuk ke permukiman warga.
Eti Sukawati (45) salah satu warga Cibadak mengatakan, selama ada pengurukan saluran air yang dilakukan PT MMS, rumahnya terendam air sedalam satu meter. Kondisi itu membuat barang-barang berharganya rusak akibat terendam banjir.
“Sebelumnya tidak pernah banjir. Tapi setelah ada pekerjaan (pelebaran jalan) ini kalau hujan sebentar saja sudah banjir sedalam satu meter,” ungkap Eti kepada Banten Hits.
Eti menambahkan, dalam sepekan terakhir ini, rumahnya yang berada persis di samping proyek pengurukan sudah tiga kali terendam banjir. Seluruh perabot rumah tangga miliknya kini tak bisa lagi digunakan karena rusak.
Warga pengunjuk rasa meminta PT MMS untuk melebarkan kembali saluran air selebar empat meter atau proyek pekerjaan jalan tersebut dihentikan selamanya. Saat berita ini dipublish, Banten Hits masih belum mendapatkan keterangan dari PT MMS.(Rus)
, Sabtu (21/11/2015) malam. Mereka menuding proyek pelebaran jalan tol yang dilakukan PT MMS telah menyebabkan permukiman mereka banjir.){kind=link}