Banten Hits – Partisipasi pemilih pada Pilkada Tangerang Selatan (Tangsel) diprediksi hanya akan sampai 50 persen. Prediksi rendahnya partisipasi di Pilkada yang sudah berusia 7 tahun tersebut lantaran disebabkan masyarakatnya yang heterogen.
“Tingkat partisipasi pemilih tidak akan lebih dari 50 persen,” kata Calon Wali Kota Tangsel nomor urut 1 Ikhsan Modjo dalam diskusi publik ‘Meningkatkan Partisipasi dan Pilkada Berkualitas’ di bilangan Alam Sutera, Kecamatan Serpong Utara, Senin (30/11/2015).
Menurutnya, selain masyarakatnya yang bersifat heterogen dan yang tinggal di kawasan perumahan elit, politisi partai Demokrat ini juga menilai rendahnya partisipasi pemilih juga karena Alat Peraga Kampanye (APK) yang baru disebarkan 1,5 bulan sebelum penyelenggaran pencoblosan berlangsung.
“Ini jadi seperti tidak tergaung dan harusnya jadi evaluasi bagi penyelenggara, KPU ataupun Panwasda biar tetap fokus dengan tugasnya, dan tetap menjaga netralitasnya,” pintanya.
Calon Petahana yang masih menjabat sebagai Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany juga diminta untuk berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) untuk bisa mensosialisasikan Pilkada 9 Desember nanti. Pasalnya, cara tersebut dinilai akan efektif menjangkau lapisan masyarakat.
“Biar nanti semua masyarakat dari mulai lapisan yang palah sampai atas bahkan elit tahu Pilkada 9 Desember nanti. Tolong bu Airin, kami minta untuk perintahkan Dishubkominfo,” ucap Rully dari timses paslon nomor urut 2 Arsid-Elvier menambahkan.
Namun, prediksi dan pernyataan Ikhasan justru dibantah oleh seorang warga BSD yang enggan disebut namanya. Warga yang tinggal di Telaga Golf BSD ini mengaku, ada sekitar 450 perumahan yang dikenal aktif untuk menggunakan hak suaranya ke TPS.
“Kita belajar dari Pileg dan Pilpres lalu, saya sampai harus berkoordinasi berulang-ulang dengan KPU untuk meminta adanya penambahan kertas suara, karena warganya berbondong-bondong datang ke TPS untuk memberikan hak suaranya,” jelas warga tersebut.
Kendati memang sibuk, namun menurutnya warga di sana tetap ‘melek’ teknologi dalam berkomunikasi melalui berbagai media jejaring sosial untuk terus mensosialisasikan Pilkada 9 Desember nanti.
Margiono salah seorang warga lainnya justru memprediksi, partisipasi pemilih bisa mencapai 70 persen. Kata dia, jika angka partisipasi rendah maka hal tersebut disebabkan karena calon yang tidak sesuai dengan kehendak masyarakat.
“Kalau di bawah 50 persen itu artinya calonnya jelek dan enggak ada yang mau milih,” tuturnya.
Sementara itu, Komisioner KPU Tangsel Badrusalam menyatakan, jika KPU sudah semaksimal mungkin melakukan berbagai upaya di Pilkada. “Sampai nanti H-1 kita akan woro-woro kepada masyarakat agar datang ke TPS memberikan hak suaranya dalam menentukan masa depan Tangsel 5 tahun ke depan,”pungkasnya.(Nda)