Banten Hits – Keinginan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) agar Kabupaten Lebak mempunyai rumah aman bagi anak hingga kini tak juga kunjung terwujud. Keterbatasan anggaran, juga kerap menjadi salah satu alasan belum terealisasinya rumah singgah tersebut.
“Saat ini kami terus berupaya salah satunya kami minta bantuan ke anggota DPR RI (Hasbi Jayabaya) untuk bisa membantu keberadaan rumah singgah di Lebak kepada Kementerian terkait,”kata Ketua P2TP2A Lebak, Ratu Mintarsih Saepulah kepada Banten Hits belum lama ini.
Kata dia, rumah singgah memang menjadi target bagi P2TP2A. Pasalnya dengan keberadaan rumah singgah, nantinya akan mempermudah pihaknya untuk bisa memberikan pendidikan dan pelatihan bagi anak-anak terlantar di Lebak.
“Anak-anak terlantar maupun anak dan perempuan korban kekerasan bisa kita titipkan di rumah singgah itu sehingga bisa memberikan rasa aman dari intimidasi maupun ancaman. Kita juga bisa berikan pendidikan dan pelatihan bagi anak-anak terlantar di sana. Makanya kita minta bantuan ke anggota DPR agar bisa mendorong itu ke Pemerintah pusat, dan kita barengi juga dengan mengirim surat ke Kementerian,” ujarnya.
Namun, pihaknya belum bisa memastikan apakah rumah singgah di Lebak bisa teralisasi pada tahun 2016 nanti. Ia beralasan, hal tersebut lantaran kepengurusan P2TP2A yang ia nahkodai dan baru kemarin dikukuhkan belum menggelar rapat kerja (raker).
“Kita memang targetkan itu, tapi tidak bisa pastikan rumah singgah itu bisa tercapai di 2016 atau tidak, karena kita belum melakukan raker. Tapi akan kita sampaikan nanti di raker,” pungkasnya.(Nda)
