Banten Hits – Tim pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) nomor urut 2 Arsid-Elvier Ariadiannie Soedarto Poetri melaporakan dugaan kecurangan pada Pilkada 9 Desember kepada Panwasda setempat.
Kepada wartawan, Rully N Amrullah tim pemenangan Arsid-Elvier mengungkapkan, ada sembilan poin yang dilaporkan kepada Panwasda dengan didukung alat bukti dugaan kecurangan. Salah satunya, tentang adanya dugaan keterlibatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam kemenangan salah satu pasangan calon, yakni kegiatan Kesbangpolinmas yang mengajak Forum RT-RW pada 29 November 2015 atau setelah kampanye terbuka pasangan No 3 Airin-Benyamien ke Hotel Griya Astoeti, Puncak Bogor.
“Undangannya memang dalam rangka kegiatan Pemerintahan Peningkatan Kewaspadaan Bahaya Radikalismen dan Tindakan Kekerasan bagi RT-RW se-Tangsel. Tapi apa dasaranya kegiatan di Puncak dan dengan mengajak perangkat RT dan RW yang bukan sama sekali aparatur negara. Di foto yang kami miliki ini, RT dan RW memberi pose jari simbol nomor urut salah satu pasangan,” beber Rully, Rabu (16/12/2015).
Dugaan kecurangan lainnya lanjut Rully adalah, pihaknya menemukan ada seorang warga bernama Tono beralamat di Kampung Lio, RT 02 RW 01, Perigi Baru, Pondok Aren. Saat pencoblosan, ia mencoblos dua kali di TPS yang berbeda.
“Warga (Tono-red) ini mencoblos di dua TPS berbeda karena atas perintah salah satu pihak Kelurahan. Ini juga yang menjadi dasar kami kalau ada keterlibatan aparatur PNS. Karena, apa kepentingannya pihak Kelurahan menyuruh warga. Kami meyakini, hal ini tidak hanya dialami oleh satu orang saja, dan kami melihat ini terstruktur,” jelasnya.
Ia mengharapakan, semua laporan yang disampaikan bisa segera diproses. Pasalnya, semua laporan memiliki alat bukti dan saksi yang kuat telah terjadinya pelanggaran.
Sementara itu, Ketua Panwasda Tangse, M Taufiq MZ, belum bisa memberikan penjelasan banyak terkait laporan tersebut. Pasalnya, pihaknya masih harus melakukan kajian terlebih dahulu.
“Nanti ya, kita baru terima belum kita kaji, jadi tidak bisa dikomentari dulu,” pungkasnya.(Nda)
