Banten Hits – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), hari ini menggelar Rapat Pleno Terbuka di Damai Indah Golef BSD, Kecamatan Serpong. Namun, tidak menutup kemungkinan rapat Pelon yang dihadiri oleh saksi dari masing-masing pasangan calon (paslon) peserta Pilkada tersebut akan banyak dihujani interupsi. Pasalnya, baru saja dimulai, Pleno KPU sudah diwarnai perdebatan.
Saksi dari paslon nomor urut 2 Arsid Elvier, Drajat Sumarsono, melihat adanya ketidakkonsistenan antara pasal tata tertib satu dengan pasal lainnya. Belum lagi, dibatasinya jumlah pendukung yang diizinkan masuk ke ruang rapat dikhawatirkan akan menimbulkan kekecewaan dari masing-masing tim paslon.
“Ini seperti tidak konsisten antara pasal yang satu dengan pasal yang lainnya. Kami khawatir, akan banyak interupsi di Pleno,” kata Drajat.
Pihaknya juga beranggapan ada ketidakjelasan pada rowndown acara, pada poin berapa para saksi dari paslon bisa mengajukan keberatan.
“Daripada nanti banjir interupsi, lebih baik KPU jelaskan dari awal secara detail. Tidak apa kita debat di awal, tapi nanti lancar saat pelaksanaan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua KPU Tangsel Muhammad Subhan yang menanggapi debat tersebut mengaku jika hal tersebut sudah menjadi hal yang biasa. Dalam tata tertib yang ia bacakan, merupakan 100 persen dilandasi dari PKPU nomor 11 tahun 2015 tentang pelaksanaan rapat Pleno.
“Semuanya sudah berdasarkan PKPU nomor 11 tahun 2015, di pasal 28 sampai 35. Jadi, semua tata tertib Pelon sudah sesuai aturan,” urainya.
Pelaksanaan Pleno akhirnya mulai berjalan setelah rapat diserahkan ke Komisioner KPU Badrusalam. Pihaknya mempersilahkan jika saat pembacaan rekapitulasi suara ada saksi yang ingin mengajukan keberatan, maka akan langsung bisa diperbaiki.(Nda)
