Banten Hits – Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Lebak Alkadri menyatakan, pihaknya sudah sering kali menindak tegas para sopir truk nakal yang kedapatan membawa pasir dalam kondisi basah maupun yang membawa muatan melebihi kapasitas. Namun, persoalan tersebut dirasa tidak akan selesai jika pengusaha tambang pasir masih saja tidak mengindahkan aturan main yang ditetapkan Pemkab Lebak.
“Akar masalahnya ada di pengusaha tambang pasir yang tidak mematuhi ketentuan pengelolaan tambang dengan benar. Contohnya, loading dan menjual pasir yang masih basah langsung dimuat kedalam truk. Harusnya, mereka (pengusaha-red) punya stok file untuk mengeringkan pasir terlebih dahulu, itu ketentuannya” kata Alkadri saat dihubungi, Rabu (30/12/2015).
Kendati tertangani, namun Alkadri tidak menampik tak sedikit sopir truk dan pengusaha pasir yang kucing-kucingan dengan petugas.
“Kami sadar masih banyak kendaran truk yg angkur pasir basah dan overload. Sering kita tindak, tapi mereka malah kucing-kucingan dengan petugas. Kalau ada razia mereka berhenti, kalau tidak mereka jalan lagi,” ungkap mantan Camat Leuwidamar ini.
Alkadri menerangkan jika Dishub menindak sesuai dengan kewenangan yang dimiliki. Terkait hal lain untuk menyelesaikan persoalan ini hingga tuntas, diperlukan koordinasi dengan instansti terkait.
“Sesuai kewenangan Dishub, kami hanya bisa menindak angkutannya saja dan itu akan kita terus lakukan. Soal lain-lainnya, memang harus kita koordinasikan kepada SKPD terkait. Harapan kami, baik pengusaha dan sopir bisa mentaati ketentuan dan aturan kalau tidak ingin pertambangannya ditutup Pemerintah,” paparnya.(Nda)
