Banten Hits – Car Free Night (CFN) atau malam bebas kendaraan yang pernah digelar di sekitar kawasan Alun-alun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak diharapkan tidak hanya dilakukan pada malam pergantian tahun baru. Kegiatan yang sebelumnya sempat diuji coba tersebut justru disambut baik sejumlah warga, dan diharapkan bisa terus digelar oleh Pemerintah Daerah setempat pada malam di akhir pekan.
“Bagus dan setuju kalau dilakukan setiap minggu, untuk memberikan ruang terbuka hijau publik di waktu-waktu tertentu di seputar alun-alun. Tapi, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi kalau nantinya akan terus dilakukan setiap minggu,” kata ketua Komunitas Aspiratif Lebak, Achmad Syarif kepada Banten Hits, Sabtu (2/1/2015). (BACA: Dewan Minta Car Free Night di Lebak Distop).
Sejumlah hal yang menjadi catatan Syarif jika CFN akan kembali dilakukan adalah penambahan Penerangan Jalan Umum (PJU) di depan kantor Disdukcapil, dan di depan eks kantor BKD (saat ini KPU) atau tepatnya di sepanjang ruas jalan RM Nata Atmaja.
“Toilet umum dan tong sampah juga harus diperbanyak, termasuk penataan kuliner yang perlu juga dibenahi. Karena, dari sisi ekonomi, pendapatan pedagang akan lebih meningkat dengan banyaknya masyarakat yang datang ke area CFN untuk menikmati kawasan alun-alun tanpa kendaraan. Untuk meminimalisir kemacetan, itu tentu jadi tugas instansi terkait untuk melakukan rekaysa lalu lintas,” bebernya.
Menurutnya, jika CFN akan terus digelar pada setiap akhir pekan, maka hal itu akan menjadi ikon wisata gratis baru di Lebak. (BACA: Pemkab Lebak Gelar Pesta Tahun Baru, PKS: Harusnya Muhasabah biar Keluar dari Daerah Tertinggal)
“Tidak perlu orang-orang yang mau nikmati CFN harus ke luar daerah, cukup di Lebak. Tentunya, dikemas semenarik mungkin,” ujarnya.
Novi Endriyana salah seorang warga mengaku, sangat setuju jika CFN menjadi kegiatan yang rutin digelar di Alun-alun Rangkasbitung. Namun, ia mengharapkan agar Pemerintah juga bisa membuat sesuatu yang menarik di area CFN
“Bagus tuh. Kesannya lebih menarik karena banyak pejalan kaki, dan kita juga bisa ngerasain banget gimana rasanya suasana Alun-alun tanpa polusi kendaraan. Jadi, setuju banget kalau itu ada tiap malam minggu. Biar lebih menarik kan bisa juga ada penampilan akustik, atau acara-acara lain biar enggak bikin jenuh juga,” tutur pria yang akrab disapa Natok ini.
Hal senada juga dikatakan Dinda, warga Rangkasbitung lainnya yang juga menyambut baik jika CFN tidak hanya digelar saat malam pergantian tahun baru.
“Setuju, karena biar masyarakat sekitar bisa bebas menikmati alun-alun tanpa ribet, macet dengan pengendara motor dan mobil,” tuturnya.
Meski menyambut baik, dara berparas cantik ini mengharapkan adanya larangan dan sanksi bagi warga yang kedapatan merokok di area CFN.
“Perlulah, karena di area CFN pasti banyak ibu-ibu dan anak. Tapi harus ada juga petugas, jadi yang ngerokok di area itu didenda,” imbuhnya.(Nda)
