Banten Hits – Kondisi bantaran Sungai Ciujung tepatnya di Desa Cibadak Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak semakin memprihatinkan. Adanya aktifitas para penambang pasir, dituding menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kerusakan pada bibir sungai.
“Erosi pada bagian bibir sungai sangat terlihat. Pinggiran sungai ambrol hampir di semua bagian dari mulai wilayah Salahaur sampai ke Bojongcae,” kata aktivis Komunitas Aspiratif (Komunas) Achmad Syarif kepada Banten Hits, Minggu (3/1/2016).
Menurut Syarif, kendati metode yang digunakan para penambang pasir di lokasi tersebut menggunakan cara yang tradisional, namun pihak pengusaha dan penambang pasir justru kerap melakukan berbagai cara yang ekstrim dalam aktifitasnya. Apalagi kata dia, penambang pasir tersebut diduga tak mengantongi izin.
“Misalnya, mereka membeli lahan di pinggir sungai yang nantinya tebing di lahan itu itulah yang mereka gali untuk aktifitas pertambangan,” ujarnya.
Sejumlah instansi terkait seperti pihak Kepolisian, Satpol PP, Dinas Pertambangan, Badan Lingkungan hidup, Balai Besar Sungai, Dinas SDA diminta memperhatikan kondisi tersebut. Pasalnya, jika hal itu terus dibiarkan maka bukan tidak mungkin, lahan warga setempat akan hilang lantaran terus menerus tergerus air.
“Instasi terkait harus segera mengambil langkah tegas untuk menghentikan aktifitas tersebut. Silahkan, turun dan selusuri sepanjang bantaran Ciujung, dari mulai jembatan Salahaur, Desa Cibadak dan Desa Bojongcae,” pintanya.(Nda)
