Banten Hits – Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak akan dibarengi dengan turunnya harga sejumlah kebutuhan pokok. Turunnya BBM juga tidak akan berimbas besar terhadap angka inflasi.
“Alasannya, harga BBM tidak mengalami penurunan yang signifikan, sedangkan BBM turun belum tentu diikuti penurunan harga barang lainnya. Berbeda saat BBM naik yang cenderung akan diikuti pula oleh kenaikkan harga barang,” kata Kepala BPS Pandeglang, Tri Tjahjo Purnomo kepada wartawan, Selasa (12/1/2016).
Kata dia, ada sekitar 227 komoditas lain yang disurvei oleh BPS, biasanya tidak mengalami perubahan. Sehingga, diprediksi diflasi akan sulit terjadi. Sedangkan, jika mengacu pada angka inflasi Kota Serang bulan sebelumnya (sebagai rujukan), inflasi Pandeglang mencapai 4.6 persen, diperkirakan tidak terjadi perubahan angka yang drastis.
“Tidak berdampak pada jenis barang lainnya, kecil sekali perubahan inflasinya. Tetapi, karena kita tidak melakukan survei inflasi, maka tidak dapat menyebutkan angka. Mungkin hanya berupa harga barangnya saja,” ujar Tri.
Menurutnya, harga bahan pokok berpotensi akan semakin mengalami kenaikkan pada bulan Januari hingga Februari mendatang, terutama pada komoditi yang sangat bergantung terhadap cuaca, seperti beras, cabai dan sayur mayur. Apalagi pada saat itu diprediksi akan memasuki puncak musim hujan,
“Barang pokok yang bergantung pada cuaca biasanya akan mengalami peningkatan harga saat ada musibah. Karena, biaya produksi dan transportasi turut mempengaruhinya. Tetapi itu akan terjadi didaerah penghasil,” jelasnya.(Nda)