Angka Pengangguran di Kab. Pandegalang Capai 32.950 Jiwa, BPS: Bisa Bertambah

Date:

Banten Hits – Angka pengangguran di Kabupaten Pandeglang mencapai 32.950 jiwa atau 7,03 persen. Data tersebut merupakan survei terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Pandeglang pada tahun 2014. Di tahun itu, BPS juga mencatat terdapat 804.278 penduduk dengan usia kerja dan 468.502 penduduk angkatan kerja.

Kepala BPS Pandeglang Tri Tjahjo Purnomo, kepada wartawan, Rabu (13/1/2016), menjelaskan, kendati belum bisa memprediksi secara angka lantaran belum melakukan suvei selanjutnya. Namun, angka pengangguran berpotensi semakin bertambah.

Hal ini mengingat, pada tahun lalu banyak perusahaan yang kembali melakukan Pemutusan Hubungan Kerja(PHK), akibat lesunya perekonomian dunia yang dipengaruhi tingginya nilai tukar dollar terhadap rupih.

“Tahun lalu kan kita tau, ada kelesuan ekonomi. Perusahaan garmen di Tangerang banyak yang terpukul, sehingga harus mengambil langkah. Dan mungkin saja, di sana ada warga Pandeglang yang bekerja,” kata Tri.

Ia mengungkapan, sebagian besar penduduk Pandeglang bekerja di sejumlah wilayah seperti Jakarta, Tangerang, dan Cilegon. Alasannya, minimnya lapangan kerja serta rendahnya upah di Pandeglang, yang membuat masyarakat yang memiliki keahlian tergiur untuk merantau ke luar daerah.

“Tetapi, penyerapan tenaga kerja oleh sektor industri tidak besar. Karena iklim usaha di Pandeglang tidak begitu banyak. Akhirnya, banyak dari mereka kerja informal, misalnya tukang ojek, buruh, dan wirausaha,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan Tri, angka pengangguran akan besar dengan adanya mantan pekerja yang berasal dari daerah asal. Setelah berhenti bekerja, karena berbagai faktor, mulai dari pemutusan hubungan kerja sampai habis masa kontrak, membuat masyarakat yang bekerja di luar Pandeglang akan kembali ke kampung halamannya.

“Bisa dibilang, penyumbang terbesar pengangguran di Pandeglang adalah mereka yang pernah bekerja di luar, lalu terkena PHK. Saat kembali ke kampung halaman, mereka tidak lagi bekerja karena minimnya serapan lapangan kerja di daerahnya,” pungkasnya.(Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related

Setelah Sebatik Merambah Pasar Taiwan hingga Belanda, Kini Giliran Sepatu Lokal ‘Dorks’ Diekspor ke Senegal

Berita Tangerang - Sepatu-sepatu lokal di Kabupaten Tangerang yang...

Kata Pejabat Kemenko Perekonomian dan Bank Indonesia soal Inflasi dan Digitalisasi di Banten

Berita Banten - Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID...

Emang Boleh Ada Bolen Selegit ‘Ovenin’ Buatan Sri?

Berita Tangerang - Sri Yuningsih memberikan garansi tentang keunggulan...

bank bjb Kembali Dipercaya Jadi Penempatan RKUD Kota Tangsel

Berita Tangsel - bank bjb kembali dipercaya sebagai tempat...