Banten Hits – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) sejak tahun 2012 lalu, sudah mencekal segala macam bentuk aktifitas Ormas Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Di Tangsel, organisasi yang kerap aktif di berbagai kegiatan sosial dan budaya tersebut, sudah ada sejak tahun 2011. Namun, kendati sudah dilarang, Pemkot. Tangsel tetap melakukan pengawasan terhadap organisasi tersebut.
“Keberadaannya sudah ada dari 2011. Tapi, semenjak ada Surat Edaran Kemendagri tahun 2012 mengenai Ormas Gafatar yang masih dalam pengawasan, sejak itu juga segala macam kegiatan Gafatar tidak lagi kami gubris,” ujar Kepala Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Tangsel, Salman Fariz, Rabu (13/1/2016).
Kata Salman, kendati sudah terbit SE Kemendagri, Gafatar masih saja berkirim surat kepada Pemkot Tangsel, yang menyatakan akan melakukan kegiatan.
“Waktu itu mereka mengirimkan surat pemberitahuan untuk mengadakan bakti sosial. Tapi, tidak kami tidak digubris,” ujarnya.
Larangan pemberian ijin terhadap berbagai macam kegiatan Gafatar, juga dilakukan oleh TNI melalui Kodim 05/06 Tangerang. Sehingga, segala kegiatan Ormas tersebut tak lagi mendapat ijin dari Pemkot Tangsel.
Hingga kini, setelah dilaporkan beberapa orang hilang karena diduga mengikuti Organisasi yang dinilai mempunyai paham menyimpang tersebut, Sekretariatnya di Jalan H. Garif Nomor 99 RT 05 RW 04, Kecamatan Pondok Aren, sudah dikosongkan pengurusnya. Menurut Salman, pengosongan tersebut sudah dilakukan sejak tiga bulan lalu.
“Sudah kosong, tidak ada lagi aktifitas,” ucapnya.
Meski begitu, lanjut Salman, pihaknya tetap akan berkoordinasi dengan Kelurahan, Kecamatan, Polres Kota Tangsel, dan TNI untuk memantau dan menyidik gerakan organisasi tersebut.
“Kami khawatir, meski sudah dilarang geliatnya masih ada di bawah. Makanya akan kami terus awasi sampai ke tingkat RT dan RW,” jelasnya.(Nda)
