Begini Cerita Mira, Warga Tangerang yang Selamat dari Ledakan Bom di Starbucks Sarinah

Date:

Banten Hits – Mira Puspita (21) warga Kampung Bojong Poncol RT 04 RW 013, Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, menceritakan detik-detik sebelum dan setelah bom di kawasan Sarinah, MH Thamrin, Jakarta Pusat, meledak, Kamis (14/1/2016).

Saat itu, Mira dan tiga rekannya dari PT Pasifik Cipta Mandiri tengah melakukan meeting dengan sekitar 20 kliennya di kedai kopi Starbucks.

Mira duduk dalam satu meja bersama tiga orang rekannya tersebut. Posisi gadis berkerudung ini dekat dengan salah satu toilet yang menghadap ke arah jalan. Tepat di belakangnya, duduk empat pria. Satu orang WN Belanda dan sisanya tiga rekan bisnisnya.

“Mereka juga tampak asik berbincang, seperti tengah meeting juga,” kata Mira saat ditemui di rumahnya.

Meeting dimulai pukul 09.00 WIB. Disela-sela meeting, ia diperintahkan atasannya untuk tetap mengawasi pengunjung yang datang ke kedai kopi milik negara Paman Sam tersebut. Alasannya, khawatir salah satu pengunjung yang datang adalah klien perusahaannya yang juga membuat janji di kedai tersebut.

Di tengah meeting berlangsung, Mira tetap memasang bola matanya dengan fokus memperhatikan satu persatu pengunjung yang datang. Tiba-tiba saja, kedua bola matanya menangkan seorang pria dengan tinggi sekitar 170 cm, memakai kaos hitam, membawa tas besar berwarna merah dan mengenakan topi. Pria ini, beberapa kali hilir mudik ke kedai tersebut.

“Saya tidak menaruh curiga, tapi dia bolak balik kafe. Masuk pintu, tapi tidak menuju meja pemesanan, tapi langsung ke toilet. Begitu saja sampai beberapa kali,” urainya.

Namun, tak berselang lama “Booom!!”, ledakan keras muncul dari arah toilet yang sempat dimasuki pria yang memiliki ciri-ciri dengan salah satu pelaku teror yang wajahnya tertangkap kamera wartawan.

“Aku meeting mulai pukul 9 pagi, dan jam 11 siang itu sebenarnya sudah mau selesai. Tahu-tahu jam 10.40 itu, ada ledakan dari arah toilet,” ungkap Mira.

Suasana seketika panik, teriakan menggema dimana-mana. Dia melihat temannya Sari sudah berdarah di bagian dahinya. Sementara, dia menoleh ke belakang, pria bule yang duduk di belakangnya sudah tergeletak tak berdaya dengan kondisi luka bakar di sekujur tubuhnya.

Mira bahkan tak menyadari jika kerudung merah mudanya ikut terbakar di bagian belakang. Untunglah, seorang pengunjung berusaha memadamkan api yang membakar kerudung tersebut.

“Di tengah kepanikan itu, aku angkat teman ku mba Sari yang sudah lemas di bangku ke luar Starbuck. Kami diarahkan ke Saripan Pasifik Hotel yang berjarak sekitar 10 meter dari lokasi,” sambung Mira.

Di hotel tersebut, Mira kemudian diarahkan ke klinik. Tanpa disangka, dia mendapat luka di bagian kaki kanannya. Tak hanya itu, serpihan bom pun masih menempel di blezer orange. Berupa percikan noda hitam.

“Waktu aku cium, aromanya seperti bensin bercampur minyak apa enggak ngerti,” ucapnya.

Barulah setelah keadaan tenang, Mira langsung menghubungi ibunya di rumah. Untuk mengabarkan jika keadaannya baik-baik saja. Mira kemudian diantar oleh sopir ke kantornya.

“Aku dikasih ijin untuk enggak ngantor selama dua hari ke depan. Benar-benar masih syok banget,” ucapnya lagi.(Nda)

Author

Terpopuler

Share post:

Berita Lainnya
Related