Banten Hits – Guna mempermudah proses perizinan dan meminimalisir waktu tunggu bongkar muat (dwelling time). Pelabuhan Indonesia II (Persero) Cabang Banten mulai menerapkan konsep pelayanan satu atap.
Konsep pelayanan yang bekerja sama dengan jasa kepelabuhanan di Provinsi Banten, seperti Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banten, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Merak, Kantor Karantina Kesehatan Pelabuhan Kelas II Banten, Kantor Karantina Pertanian, serta Kantor Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu Dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), diharapkan dapat mempercepat dwelling time, dalam mengurusi perizinan dan pembayaran di lingkungan Pelindo II.
“Dengan disatukannya sejumlah kantor inisiator dan perintis pusat pelayanan yang terpisah di dalam satu tempat (Pelindo II), kita mengharapkan bisa mempercepat dwelling time pengurusan dokumen dan adminitrasi dalam pelayanan sistem pembayaran kepelabuhanan,” terang GM Pelindo II Banten Chiefy Adi, di acara peresmian Pusat Pelayanan Satu Atap, Kamis (21/1/2016)
Menurut Adi, geografis Perairan Banten, tak hanya sebagai pintu gerbang Indonesia yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatra, namun lebih dari itu Perairan Banten termasuk sebagai perairan strategis dalam bidang perdagangan nasional maupun internasional.
“Kita ingi mewujudkan cita-cita negara, mewujudkan poros maritim melelui pengelolaan pelabuhan yang profesional dan bertaraf Internasional. Kita tau, Provinsi Banten merupakan daerah yang sangat potensional dan strategis dalam mewujudkan Indonesia sebagai Negara poros maritim,” jelasnya.
Sementara itu Asda II Provinsi Banten Eneng Nurcahyati mengapresiasi dioperasikannya gedung pusat pelayanan satu atap oleh Pelindo II.
“Selama ini dunia kepelabuhan semakin keras. Tapi setelah saya dapat informasi dari semua pihak, kesan itu berubah. PPSA ini terkesan dibangun dengan penuh rasa cinta. Mudah-mudahan ini menjadi contoh, baik itu bagi instansi Pemerintah maupun pihak lain,” pungkasnya.(Nda)
