Banten Hits – Angkutan kota (angkot) merupakan salah satu kendaraan yang sering bolak balik di ruas jalan yang menjadi trayek angkutannya. Tak ayal, jika kondisi jalan yang rusak akan sangat dikeluhkan oleh para pengemudinya.
Pasalnya, kerusakan jalan yang berlarut-larut dinilai akan berpengaruh kepada umur spare part kendaraan. Kendati sudah sering kali dikeluhkan, namun tetap saja jalan yang menjadi akses utama warga menuju Ciruas, Tanara dan Pontang Kabupaten Serang ini belum juga kunjung diperbaiki oleh Dinas terkait.
Dandi ariandi salah seorang ketua supir angkot merah jurusan ciruas tanara mengatakan, rusaknya jalan yang menghubungkan antara tanara dan ciruas sudah sering dikeluhkan, namun jalan tersebut tetap saja rusak
“Sudah tahunan jalan ini dikeluhkan warga. Kalau jalan rusak kayak gini rawan banget sama kerusakan klaher mobil,” tutur Dandi Ariandi salah seorang sopir angkot jurusan Ciruas-Tanara, belum lama ini.
Kerusakan yang disebabkan kondisi jalan tersebut diakui Dandi akan berimbas pada pendapatan yang sehari-harinya ia peroleh. Pasalnya, uang yang digunakan untuk memperbaiki kerusakan pada kendaraan menjadi lebih banyak dikeluarkan.
“Saya narik tiga rit sehari, tapi itu juga tergantung keadaan. Kalau lagi bagus satu rit bisa Rp70.000-Rp120.000. Dalam seminggu, dengan kondisi jalan yang rusak kayak gini, bisa tiga kali ganti klaher, belum lagi harus bayar cicilan mobil perbulannya. Kalau begini, narik bukannya nya untung malah rugi,” keluh Dandi.
Dandi mengakui, kondisi serupa juga dirasakan oleh sopir angkot lainnya. Kendati perbaikan jalan sudah dilakukan dengan tambal sulam, namun tak lama jalan kembali rusak.
“Ada yang ditambal sulam tapi cepat rusak lagi, di ruas jalan Begog malah sudah tahunan belum diperbaiki. Kalau pun ada, perbaikannya dilakukan oleh warga setempat dengan bahan seadanya,” ucapnya.
Dandi dan para sopir angkot lainnya mengharapkan, Pemkab Serang segera memperbaiki kondisi jalan tersebut, demi lancarnya roda perekonomian masyarakat.
“Pajak dimintain terus, tapi kenapa kebutuhan masyarakat seperti jalan yang rusak enggak dibenerin,” ketusnya.(Nda)