Banten Hits – Tercatat 50 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) kini berada di penampungan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Dubai. Puluhan TKI tersebut diduga menjadi korban human trafficking.
“Di penampungan KJRI ada sekitar 50 orang yang ditampung, 9 diantaranya asal Tangerang dan Serang, kebanyakan dari Banten dan Jawa Barat,” kata staf Konsulat Jenderal Indonesia di Dubai, Cucu Sutisna, kemarin.
Menurutnya, para perempuan yang umumnya datang dari kampung dan berpendidikan rendah ini sangat mudah sekali terkena bujuk rayu agen PJTKI, dan tidak tahu bahwa pengiriman TKI ke Uni Emirat Arab sudah dilarang oleh Pemerintah Indonesia. Akibatnya, mereka tidak menyadari tentang bahaya yang mengancamnya.
“Mereka dengan mudah terbujuk rayu sponsor kampung yang mengimingi uang antara dua sampai lima juta, tanpa mengetahui bahwa resiko yang mereka hadapi sangat mengerikan,” terangnya.
Cucu menerangkan, modus yang digunakan oleh para agen TKI adalah menggunakan visit visa untuk memasukan TKI ilegal ke Dubai dengan berbagai janji manis. Tanpa jaminan hukum yang kuat bagi sang TKI, baik mengenai hak maupun kewajibannya, tanpa kejelasan dimana mereka akan bekerja.
Para TKI ini harus bertahan hidup dengan segala keterbatasan yang dimiliki. Bahkan, tek sedikit dari para TKI yang justru terjerumus ke lingkaran prostitusi
“Saat di Dubai mereka tidak mendapatkan apa yang dijanjikan, mereka melarikan diri dan harus bertahan hidup dengan segala keterbatasan, tanpa visa tinggal, dan tanpa pekerjaan legal, tanpa keahlian seorang profesional menambah kesulitan mereka bertahan hidup di negeri orang,” paparnya.
Untuk diketahui, Pemerintah Republik Indonesia telah menghentikan pengiriman pembantu rumah tangga ke seluruh negara di Timur Tengah termasuk Uni Emirat Arab.
Larangan tersebut karena tidak adanya jaminan perlindungan hukum bagi para pembantu rumah tangga dan sopir pribadi dari Indonesia.(Nda)
