Banten Hits – Ratusan nelayan dari dua daerah di Banten yakni Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak akan mendatangi istana Negera. Hal ini terkait tuntutan para nelayan yang meenolak eksploitasi minyak yang dilakukan oleh M3nergy Gamma, di perairan Pantai Cikeusik dan Binuangen tepatnya. di pulau Tinjil.
“Kita akan datangi istana agar eksploitasi minyak dibatalkan, sebab akan mengancam kehidupan para nelayan di sini,” tegas Sekretaris Forum Komunikasi Masyarakat Nelayan (FKMN) Kabupaten Lebak, Samsul Amrullah saat ditemui Banten, kemarin. (BACA: Dinas di Pandeglang Saling Lempar Tanggungjawab soal Eksplorasi M3nergy Gamma)
Sebagai forum yang mengakomodir aspirasi para nelayan, Samsul mengaku forumnya terpanggil untuk memperjuangkan para nelayan setempat yang saat ini tengah gelisah. Pasalnya, sejak eksploitasi minyak dilakukan perusahan asal Malaysia tersebut, para nelayan kini dilarang mendekat ke lokasi.
“Ratusan nelayan hanya menggantungkan hidupnya dari melaut, tapi dengan dalih meningkatkan PAD, Pemerintah telah mengambil hak rakyatnya,” tegas Samsul.
Para nelayan yang menggantungkan hidupnya lanjut dia, tidak hanya wilayah Binuangen Lebak dan para nelayan yang berasal dari Cikiruhwetan, Cikeusik, Pandeglang melainkan dari berbagai daerah. (BACA: Bupati dan Sekda Pandeglang Tak Satu Suara soal Eksplorasi M3nergy Gamma)
“Nah, kalau para nelayan sudah dilarang melaut harus bagaimana untuk melanjutkan hidupnya, massa pribumi harus pindah ke daerah lain untuk melanjutkan hidup karena haknya telah dirampas oleh negara,” tegasnya.
Sebelumnya, ratusan nelayan berasal dari Kabupaten Pandeglang dan Lebak, Banten, menggelar aksi unjuk rasa di perairan pantai Cikeusik dan Binuangen tepatnya di sekitar Pulau Tinjil, Sabtu (13/2/2016). Menolak eksploitasi minyak di perairan tersebut karena akan merusak laut dan habitat ikan.(Nda)