Banten Hits – Tak sedikit masyarakat yang belum mengetahui penerapan plastik berbayar. Kendati demikian, kebijakan yang mulai diberlakukan di 22 Kota secara serentak salah satunya Tangerang ini mendapat tanggapan beragam dari masyarakat.
Salah satunya seperti di pusat perbelanjaan Hypermart Supermal Karawaci. Sejumlah pengunjung terlihat hanya memindahkan barang belanjaannya ke troli belanjaan.
“Sekarang kalau pakai plastik bayar Rp200, makanya daripada bayar mending enggak usah pakai. Jadi nanti di mobil tinggal dipindahkan saja,” ungkap Sofia, salah seorang pengunjung yang berbelanja bahan sembako untuk keperluan rumahnya selama satu bulan ini.
Berbeda dengan Wati pengunjung lainnya yang masih harus menggunakan plastik. Hal ini dilakukan agar tidak repot saat membawa belanjaanya menggunakan sepeda motor.
“Memang ditawari untuk membeli tas belanja tapi harganya Rp11 ribuan. Sedangkan kantong plastik cuma Rp200, ya udah saya pilih plastik saja,” tuturnya.
Namun, saat memasuk-masukan barang belanjaan, petugas yang membantu memasukan barang belanjaannya ke plastik tampak menumpuk semua belanjaan wati.
“Misalnya ini, saya beli diterjen sama mangga. Biasanya pas gratis itu dipisah jadi dua plastik, kalau ini disatukan. Itu karena saya mintanya hanya beli 1 kantong plastik saja,” ujarnya.
Ia mengaku masih kaget dengan pemberlakuan yang diterapkan oleh Pemerintah tersebut. Namun, dirinya berharap penerapan plastik berbayar mempunyai dampak positif.
“Hitung-hitung berperan dalam menyelamatkan lingkungan,” ucapnya.
Sementara itu Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengajak masyarakat untuk mencintai lingkungan melalui program “Diet Plastik”. Program ini bertujuan mengurangi penggunaan kantong plastik saat berbelanja di minimarket maupun supermarket.
“Ketika belanja warga harus bawa kantong plastik sendiri daripada harus bayar Rp200 tiap kantong,” kata Airin.
Terlebih menurut Airin, Tangsel dikenal sebagai kota yang banyak sekali pusat perbelanjaannya. Sehingga, sudah saatnya mengubah pola pikir masyarakat yang awalnya berhambur-hambur kantong plastik setiap pulang berbelanja, kini lebih harus lebih hemat.(Nda)