Banten Hits – Kejaksaan Negeri (Kejari) tengah membidik bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2015, yang diterima Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Majelis Talim, dan lembga kemsyarakatan lainnya di Kabupaten Pandeglang.
Hal tersebut, setelah Kejari menerima laporan yang mengarah terhadap dugaan penyimpangan pada bantuan tersebut.
“Ada sekitar 18 laporan yang kami terima. Dari fakta yang kita temukan di lapangan, ada dugaan penyimpangan. Misalnya, salah satu penerima yang mendapatkan bantuan Rp15 juta, tetapi dipinta kembali untuk ke pusat. Tapi, itu masih kita klarifikasi,” kata Kasi Intel Kejari Pandeglang Edius Manan, kepada awak media, Senin (21/3/2016).
Kajaksaan juga mengumpulkan seluruh pihak yang mendapat bantuan tersebut. Tercatat, ada 70 lembaga penerima yang dikumpulkan Kejaksaan untuk diperiksa.
Dari hasil pemeriksaan, ada dua lembaga yang tercatat menerima bantuan, namun bantuan tersebut diduga fiktif.
“Sementara ini, ada dua Lembaga yang menerima bantuan. Tapi, lembaga tersebut mengaku tidak mendapatkan bantuan. Kita masih dalami kasusnya, apakah rekening penerimanya hangus atau tidak,” jelas Edius.
Lilis Nurlalelis pengelola PAUD Al Mansyir Kecamatan Mandalawangi mengaku, dari daftar penerima, nama PAUD yang ia keloa memang mendapatkan bantuan sebesar Rp 11,700.000, namun ia merasa tidak menerima bantuan tersebut.
“Bantuan itu masuk ke rekening yang sudah hangus, entah uang itu balik lagi atau
bagaimana yang kurang paham, karena uang itu langsung ditransfer dari pusat ke
rekening sekolah, sebab pas ngajuinnya langsung ke pusat,” katanya.(Nda)
