Banten Hits – Genangan banjir kerap melanda Kota Rangkabitung, Kabupaten Lebak. Padahal, di satu sisi Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya selalu rajin menggalakan kegiatan Jumat bersih (jumsih), tujuannya selain menjaga lingkungan juga diharapkan mampu meminimalisir banjir akibat sumbatan sampah.
Apalagi diketahui, mantan anggota DPR RI ini mendambakan penghargaan Adipura bisa diboyong ke Kabupaten yang dipimpinnya.
Aktivis Komunitas Aspiratif (Komunas) Achmad Syarif mengatakan, banjir yang begitu cepat menggenangi sejumlah titik di Kota Rangkasbitung dirasa tidak seimbang dengan semangat sang Bupati. (BACA: Tiga Puluh Menit Diguyur Hujan, Jalan Protokol di Rangkasbitung Tergenang Air)
Menurutnya, jika sebelumnya daerah-daerah di bantaran Sungai Ciujung dan Ciberang saja yang tergenang banjir. Saat ini, banjir sudah menggenang wilayah lain yang berada di dalam kota.
Syarief menyinggung, Dinas Kebersihan sebagai pihak yang secara teknis bertanggung jawab mengatasi persoalan sampah dan penanganan saluran air justru berkinerja buruk. Dinas ini dinilai “gagal paham” menterjemahkan keinginan Bupati.
“Harus ada evaluasi terhadap kinerja Dinas Kebersihan,” tegas Syarif melalui pesan singkatnya Kepada Banten Hits, Senin (21/3/2016).
Buruknya pemeliharaan saluran air dianggap menjadi salah satu penyebab Kota Rangkasbitung mudah tergenang banjir. Sebut saja kata dia, di Jalan Multatuli, di depan Rumah Makan Ramayana, yang saat ini sedang diperbaiki oleh Dinas Binamarga.
“Saya lihat, bis gorong-gorong tertutup sampah dan tanah, benar-benar mampet. Artinya sampah tidak terkontrol,” ungkapnya.
Meski begitu, menurut mantan anggota calon legislatif dari PDI-Perjuangan ini, Dinas Kebersihan sebagai leading sektor harus mampu membuat design program untuk mengatasi persoalan banjir.
“Soal sampah, memelihara dan mengontrol drainase yang tersumbat bisa dimotori Dinas Kebersihan, dan untuk penataan drainase dan trotoar itu jadi domain Dinas Bina Marga,”pungkasnya.(Nda)
