Banten Hits – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Muara Ciujung Timur yang terletak di Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, gotong royong memperbaiki tiga bangunan bekas ruang kelas yang nyaris ambruk.
Meski selalu luput mendapatkan program pembangunan dari Pemkab Lebak, SDN 4 Muara Ciujung Timur tak pernah surut semangat memberikan pelayanan pendidikan kepada siswanya.
SDN 4 Muara Ciujung Timur didirikan tahun 1976. Sejak bangunan ini berdiri, belum pernah dilakukan renovasi atau penambahan ruang yang memadai padahal beberapa waktu lalu, sekolah ini pernah menjadi sekolah favorit dengan memiliki 250 siswa dan tujuh ruangan kelas.
Namun seiring berjalannya waktu dan kurangnya perhatian dari pemerintah daerah, popularitas sekolah tersebut padam hingga masyarakat enggan menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
Kepala Sekolah SDN 4 Muara Ciujung Timur Koesni mengatakan, sebelum sekolah ini dpimpin olehnya jumlah siswa hanya sedikit dan bangunan sekolah tidak memadai, bahkan nyaris ambruk. Kondisi itulah yang menimbulkan penilaian jelek masyarakat sekitar.
“Ya, begitu datang ke sekolah ini sepi siswa dan beberapa bangunan sudah tidak layak pakai. Mengandalkan bantuan pemerintah jelas memerlukan waktu, namun saya beserta guru berupaya agar bagaimanapun sekolah ini bisa kembali kepada masa jayanya,” kata Koesni kepada Banten Hits, Sabtu (26/03/2016).
Menurutnya, saat ini SDN 4 Muara Ciujung Timur telah memiliki jumlah siswa sebanyak 195 siswa dengan jumlah 11 guru pengajar. Tiga ruangan bekas kelas dengan luas 7x8x3 tersebut nyaris ambruk, namun berkat gotong royong yag dilakukan, bangunan itu bisa digunakan kembali.
Meski dalam proses rehab tiga bangunan SDN 4 Muara Ciujung Timur tidak semewah seperti bantuan dari pemerintah, pihak sekolah bisa memanfaatkan kembali tiga bangunan untuk ruang kesenian, olah raga ataupun perpustakaan.
“Ini kan hasil gotong royong, yang penting bangunan tersebut tidak dibiarkan ambruk, dan pihak dinas pendidikan pun sempat mengkroscek bangunan ini. Semoga saja bisa terealisasi pada tahun ini,” sambungnya.
Nurhaida salah satu siswa kelas 3 di SDN 4 Muara Ciujung Timur mengaku, sebelum diperbaiki pihak sekolah, dirinya takut bermain ketika jam istirahat karena kondisi bangunan yang khawatir akan roboh.
“Mau main-main aja takut, Pak. Terkadang sebelum ini direhab menghabiskan waktu istirhat hanya di kelas saja,” ucapnya.(Rus)
