Banten Hits – Empat Pilar Kebangsaan diantaranya Pancasila, Undang-undang Dasar 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika terus diingatkan lantaran hal tersebut dinilai sudah mulai luntur di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
Pancasila sebagai falsafah kehidupan berbangsa dan bernegara diharapkan bisa terus diterapkan dalam kehidupan sehari hari. Dengan Pancasila, setiap warga negara akan hidup rukun, damai tentram serta saling menghargai, terlebih Pancasila dinilai mampu memperkuat sistem demokrasi di Indonesia.
“Didunia demokrasi ini setiap orang punya hak berpendapat, baik secara pribadi maupun berkelompok. Tapi, belakangan ini masyarakat sudah mulai lupa dan bahkan ragu untuk berpendapat, karena mungkin malu atau takut,” kata anggota DPR RI dari Partai Nasional Demokrat (NasDem), Try Murni di sela-sela sosialiasi 4 Pilar Kebangsaan, di gedung Sugri, Rangkasbitung, Lebak, Selasa (29/3/2016)
Kata Try, setiap pendapat dan aspirasi yang disampaikan diminta tidak keluar dari koridor yang sudah ditentukan dalam Perundang-undangan yang berlaku.
“Jangan sampai menimbulkan konflik horizontal antara masyarakat dengan masyarakat,” pintanya.
Menurutnya, setiap warga negara mempunyai tugas untuk menjaga kondusifitas dalam pembangunan bangsa ke arah yang lebih baik, dan ikut berperan aktif dalam mendukung setiap program pembangunan yang dicanangkan Pemerintah.
“Kalau semua pasal dalam Pancasila itu diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, maka negara ini akan jadi negara dan bangsa yang kuat kokoh dan berkembang, karena masyarakatnya yang bisa menjaga persatuan dan kesatuan, tanpa mudah disusupi oleh paham-paham yang menyimpang alias sesat dan menyesatkan,” paparnya.
Sementara itu, Ratna (29) salah satu peserta mengaku, akan sebisa mungkin hidup sesuai dengan 4 Pilar Kebangsaan.
“Perlu diperbaiki kehidupan di masyarakat saat ini, empat Pilar Kebangsaan ini memang perlu diingatkan terus agar masyarakat tidak benar-benar lupa,” harapnya.
Sosialisasi yang diikuti oleh 150 peserta tersebut turut mengundang sejumlah nara sumber, salah satunya Zaenudin Malik staf pengajar di Universitas Muhammadiyah.(Nda)
